TUGAS KELOMPOK 2

LASKAR PELANGI DAN FENOMENA PENDIDIKAN DI INDONESIA


            Bukan rahasia lagi kalau system pendidikan di Indonesia sudah sangat menurun darimana yang semestinya, dimana hal ini bisa kita lihat melalui film dan novel Laskar Pelangi karya Andrea Hinata yang menceritakan tentang fakta pendidikan di Indonesia.
            Ringkas cerita dari Laskar Pelangi ini menceritakan tentang sejumlah anak Belitong yang berasal dari keluarga kurang mampu yang memiliki semangat untuk belajar yang tinggi dimana dengan bekal ilmu mereka tersebut, mereka dapat merubah nasib keluarga mereka menjadi lebih baik lagi. Namun kondisi fisik lingkungan sekolah mereka terbilang tidak layak untuk ukuran sebuah sekolah di Negara seperti Indonesia. Tapi hal itu tidak menyurutkan semangat belajar anak-anak Belitong tersebut. Mereka tetap giat bersekolah, terlebih lagi guru merekapun terbilang guru teladan karna guru tersebut membuat rancangan system pembelajaran untuk anak muridnya. Bukan hanya itu saja, guru tersebut tidak hanya menjelaskan tentang ilmu formal saja tapi juga mengajarkan tentang akhlak, moral, etika, dan ilmu non formal lainnya. Salah satu factor lain juga yang mungkin mempengaruhi semangat belajar anak-anak tersebut ialah hubungan persahabatan yang solid di antara sesama murid-murid sekolah tersebut.
            Dari cerita Laskar Pelangi ini, kita dapat membahasnya melalui 3 sudut pandang, yaitu teori pendidikan keluarga, teori pendidikan bimbingan sekolah, dan teori psikologi pendidikan. Pertama kita bahas dari teori pendidikan keluarga, karena anak-anak Belitong berasal dari keluarga yang kurang mampu, keluarga mereka sangat mendukung anak-anaknya untuk bersekolah, dimana dengan ilmu pendidikan yang mereka dapatkan dari bersekolah tersebut dapat digunakan untuk merubah nasib keluarga mereka di kemudian hari.
            Kedua dari teori pendidikan bimbingan sekolah, meskipun kondisi fisik lingkungan sekolah mereka kurang layak, anak-anak Belitong tersebut tetap bersemangat untuk bersekolah. Dan guru di sekolah tersebutpun juga semangat untuk mengajar anak-anak muridnya, terlebih lagu sang guru jugalah yang mebuat silabus pelajaran seorang diri. Guru tersebut pun tidak hanya mengajarkan teori-teori pelajaran tetapi juga mengajarkan tentang akhlak, moral, budi pekerti, dan ilmu non-formal lainnya. Hal inipun bisa dikatakan sebagai salah satu factor yang membuat anak-anak tersebut tetap bersemangat untuk tetap bersekolah.
            Ketiga dari teori psikologi pendidikan, sekarang sistem pendidikan di Indonesia sudah tidak berjalan dengan sebagaimana mestinya, sebab dewasa ini yang kayalah yang memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mengecap bangku pendidikan. Hal ini sangat tidak adil untuk anak-anak yang kurang  mampu yang ingin bersekolah dan mempunyai kemampuan akademis yang lebih baik lagi. Dan sistem pendidikan di Indonesia sekarang inipun lebih berfokus kepada nilai ujian dan angka di rapor. Padahal pendidikan yang baik mestilah menyeimbangkan pelajaran ilmu pasti dengan tuntunan agama, perilaku moral dan budi pekerti. Dan pendidikan model begini tentu akan mencetak manusia-manusia yang tak hanya encer otaknya, tapi juga memiliki mentalitas yang baik di kepribadiannya. Dan mereka yang bersekolah sekarang inipun kebanyakan ingin cepat tamat dan lalu mendapatkan pekerjaan, tapi hal ini menyebabkan mereka melupakan nilai-nilai filosofi dari pendidikan itu sendiri.

Nama anggota:

0 komentar:

Posting Komentar