Nama kelompok
- Vina Yuliana (09-089)
- Lydia Agustina Siregar (10-034)
- Anisah Gayatri (10-072)
PENGKONDISIAN KLASIK DAN KONEKSIONISME
Dua pendekatan awal untuk mempelajari perilaku adalah pengkondisian klasik dan koneksionisme.
Asumsi dasar istilah behaviorisme merujuk pada beberapa teori yang mengandung tiga asumsi dasar tentang belajar yaitu:
1. Yang menjadi fokus studi seharusnya adalah perilaku yang dapat diamati, bukan kejadian mental internal.
2. Perilaku harus dipelajari melalui elemennya yang paling sederhana
3. Proses belajar adalah perubahan behavioral.
Pavlov dan pengkondisian klasik
Pavlov secara tidak sengaja menemukan cara untuk mengontrol perilaku sederhana saat meneliti refleks keluarnya air liur anjing. Keluarnya air liur dapat dilatih untuk merespon suara yang tidak berhubungan dengan makanan.
Contoh pengkondisian klasik
Relasi
pra-eksperimental (“Alamiah”)
|
Percobaan
Eksperimental
|
Relasi
pasca- eksperimental (dikondisikan)
|
|||
Unconditioned
Stimulus (UCS)
|
Respons
Refleks (UCR)
|
Stimuli
yang Dipassangkan
|
Respons
Refleks
|
Conditioned
Stimulus (CS)
|
Conditioned
Reflex (CR)
|
Makanan
|
Saliva (keluarnya air liur)
|
Makanan suara garpu
|
salivasi
|
Suara garpu
|
Salivasi
|
Tiupan angin
|
Kedipan mata
|
Tiupan angin cahaya terang
|
Kedipan mata
|
Cahaya terang
|
Kedipan mata
|
Setrum listrik
|
Retraksi jari
|
Setrum pengaget
|
Retraksi jari
|
pengaget
|
Retraksi jari
|
Behaviorisme John Watson
Watson memberi kontribusi pada perkembangan psikologi melalui tiga cara:
1. Dia mengorganisasikan temuan riset pengkondisian kedalam perspektif baru yaitu, behaviorisme
2. Memperluas metode pengkondisian klasik ke respon emosional pada manusia
3. Meningkatkan status belajar sebagai topik dalam psikologi
Koneksionisme Edward Thorndike
Perbedaan Edward Thorndike dengan pengkondisian klasik terdapat dalam dua hal:
1. Thorndike tertarik dengan proses mental dan ia yang pertama kali mendesain experimennya untuk meneliti proses pemikiran binatang
2. Thorndike meneliti perilaku mandiri
PSIKOLOGI GESTALT
Fokus awal riset Gestalt adalah pengalaman persepsi. Riset yang dilakukan psikologi gestalt terhadap persepsi visual menunjukan bahwa :
a. Ciri global dideteksi sebagai keseluruhan
b. Proses ini konstruktif karena individual sering menstransformasikan input visual yang tidak lengkap kedalam citra perseptual yang lebih jelas
Asumsi dasar
Empat asumsi dasar dari perspektif Gestalt yaitu:
1. Yang mestinya dipelajari adalah perilaku molar bukan perilaku molekular
2. Organisme merespon keseluruhan sensoris yang tersegregasi ketimbang pada stimuli spesifik atau kejadian-kejadian yang terpisah dan independent
3. Lingkungan geografis berbeda dengan lingkungan behavioral. Lingkungan behavioral adalah realitas subjektif.
4. Organisasi lingkungan sensoris adalah interaksi dinamis dari kekuatan- kekuatan didalam struktur yang mempengaruhi persepsi individu
Riset tentang belajar dan pemecahan masalah
Faktor-faktor spesifik dalam pemecahan masalah yaitu:
1. Latihan mentransfer
Contohnya adalah memindahkan 3 batang korek api untuk menciptakan 5 segiempat. metode ini memberikan petunjuk untuk memecahankan problem lain dengan mengilustrasikan prinsip struktural bahwa 1 batang korek api mungkin berfungsi sebagai satu sisi dalam 2 segiempat secara bersamaan
2. Pendekatan masalah dan kekakuan fungsional
Langkah-langkahnya adalah
a. Memahami konflik atau masalah
b. Mengembangkan identifikasi secara jelas atas kesulitan dasar
c. Mengembangkan solusi masalah untuk mengatasi kesulitan dasar
3. Belenggu masalah
Konsep ini diidentifikasi oleh Abraham Luchins (1942) yang diartikan sebagai kekakuan dalam pemecahan masalah karena individu mengganggap serangkaian masalah mesti dipecahkan dengan cara yang sama.
PERBANDINGAN ANTARA BEHAVIORISME DAN TEORI GESTALT
Karakteristik utama
|
Behaviorisme
|
Teori Gestalt
|
Asumsi dasar
|
Perilaku yang dapat diamati harus
dipelajari
Belajar adalah perubahan
Hubungan antara stimuli dan respon
harus dipelajari
|
Individu bereaksi kepada sebuah
kesatuan oleh karena itu pembelajaran adalah organisasi dan reorganisasi
bidang sendoris.
|
Experimen umum
|
Trial and error: tikus menyusuri
labirin; binatang keluar dari kandang
Respon emosional atau refleks
|
Subjek ditempatkan dalam situasi yang
mensyaratkan restrukturisasi bagi solusi
|
Formula belajar
|
Stimulus- respon- imbalan
Respon emosional
|
Konstelasi stimulasi- organisasi-
reaksi
|
0 komentar:
Posting Komentar