Seni dan ilmu Mengajar

Label: ,


Apa sebenanya seni dan ilmu dalam mengajar, sebelumya mari kita bahas mengenai apa pengertian  mengenai budaya. Budaya berasal dari bahasa Sansekerta (Buddayah), dan bentuk jamaknya adalah Budi dan Daya.
Budi   : artinya akal, pikiran, nalar
Daya  : artinya usaha, upaya, Ikhtiar
Jadi kebudayaan adalah segala akal pikiran dalam berupaya atau berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kata ilmu secara etimologi berarti tahu atau pengetahuan. Kata ilmu berasal dari bahasa Arab “Alima-ya’lamu, dan science dari bahasa Latin Scio, scrie artinya to know. Sinonim yang paling akurat dalam bahasa Yunani adalah epitisteme. Sedangkan secara terminology ilmu atau science adalah semacam pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri, tanda-tanda dan syarat-syarat tertentu.

Mengajar itu sendiri merupakan seni dan ilmu mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didik pada situasi dan dengan menggunakan media tertentu. Ilmu dapat dipelajari dimanapun dan kapan pun baik individual, kelompok, maupun dilembagakan. Seni dalam mengajar dapat terlihat pada saat interaksi pembelajaran berlangsung. Guru harus mampu berbicara sederhana, berpengetahuan luas, menginspirasi agar siswa dapat memahami, mengevaluasi, menimbang, dan mengenali kebenaran. Dia tidak memaksakan konten dan doktrin-doktrin ide bahwa bahwa siswa harus belajar dengan hapalan. Hal ini tampak pada pertemuan pertama. Untuk mengajarkan cara memakai edit grid dan fasilitas chatting langsung diperagakan dengan proyektor. Walaupun ada beberapa masalah teknis tapi cukup baik terlaksana. Selain itu tidak adanya hapalan mati pada mata kuliah ini dan lebih banyak pengaplikasian adalah salah satu seni mengajar Bu Dina. 

Banyak orang mengatakan bahwa mengajar itu adalah ilmu. Bagi mereka kegiatan mengajar menekankan aspek ilmiah dalam kegiatan pengajaran dan berfokus kepada cara-cara melakukan sistematisasi komunikasi antara guru dan siswa. Mereka juga percaya bahwa kegiatan belajar siswa dapat dilakukan dengan pendekatan teknologis melalui aplikasi teknologi pengajaran. Pengaplikasian teknologi ini terjadi pada saat pembelajaran senin lalu. Pada saat uji coba editgrid dan fasilitas  chat dari e-learning usu.

Banyak juga orang yang mengatakan belajar itu seni. Mereka berpendapat bahwa mengajar sebenarnya melibatkan intuisi, improvisasi dan ekspresi. Efektivitas mengajar tergantung pada kreativitas, penilaian yang baik, dan wawasan yang tinggi. Pada pembelajaran senin lalu saya bahkan mungkin kami semua belum tahu apa itu edit grid, jangankan tahu itu apa dengar aja baru pertama kali. Karena wawasan yang banyak dari dosen membuat pembelajaran menjadi efektif dan pengetahuan kami pun menjadi luas.

Apakah mengajar itu seni atau ilmu atau kombinasinya sudah lama menjadi diskusi. Tapi menurut pendapat saya belajar adalah kombinasi antara ilmu dan seni. Sebagai ilmu dikarenakan jika tidak ada aspek ilmiah (ilmu) tidak mungkin untuk mengajar dengan efektif . Sebagai seni dikarenakan dalam mengajar dibutuhkan intuisi, improvisasi dan ekspresi jika tidak kegiatan mengajar akan garing. Jika dilihat dari pertemuan kita tanggal 5 maret lalu , proses mengajar Ibu Dina termasuk mengajar sebagi Seni dan Ilmu dikarenakan aspek ilmiah (ilmiah) ditransferkan kepada kami dengan cara berbeda yaitu dengan teknologi (seni).

Refrensi:
Sudarwan Danim, (2010), Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi, Bandung : Alfabeta

0 komentar:

Posting Komentar