UAS PAEDAGOGI TA 2011-2012

6 komentar:

  1. psipddk3sks mengatakan...:

    1. Coba baca buku referensi halaman 103 paragraf kedua. Ada pernyataan bahwa 'kekuatan paedagogi ilmiah adalah membuat pembelajaran semakin praktis dilihat dari prima konsep teoritis'. Silahkan beri argumentasi anda tentang hal di atas berkaitan dengan fenomena micro teacning yang anda lakukan.

  1. Anisah Gayatri mengatakan...:

    Pedagogi itu sendiri terbagi atas 2 yaitu pengetahuan pedagogis formal dan pengetahuan pedagogis praktis. Pedagogi formal atau pedagogi ilmiah adalah upaya pengembangan prinsip-prinsip dan teori pedagogi yang efektif melalui penelitian sistematis dan bersifat lebih abstrak dan umum dari pada pedagogi vernakular atau pedagogi praktis.

    Pernyataan bahwa kekuatan paedagogi ilmiah adalah membuat pembelajaran semakin praktis dilihat dari prisma konsep teoritis. Pertama adalah pengertian dari prisma konsep teoritis itu sendiri, jika kita mengamati sebuah prisma baik prisma segitiga, segi empat ataupun segi banyak kita akan melihat sebuah bangunan yang merupakan gabungan beberapa sisi dimana sisi-sisinya saling menempel membentuk sebuah bangunan tampa celah yang kokoh. Jadi bisa diibaratkan sisi-sisi dari sebuah prisma adalah konsep teoritis dari pedagogi sedangkan bentuk prisma itu sendiri adalah pembelajaran atau pedagogi praktis. Sisi-sisi yang saling menempel tanpa celah (jadi konsep teoritisnya berhubungan) dapat membentuk suatu prisma yaitu pembelajaran atau pedagogi praktisnya sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran ataupun pedagogi praktis tidak bisa terbentuk tanpa adanya suatu konsep teoritis. Contohnya untuk membuat rumah dibutuhkan konsep teoritis mengenai pembuatan rumah baru rumah itu dapat selesai.

    Penyataan diatas mengatakan bahwa kekuatan paedagogi ilmiah adalah membuat pembelajaran semakin praktis dilihat dari prisma konsep teoritis. Dilihat dari pengertian pedagogi ilmiah yang dijelaskan diatas yaitu upaya pengembangan prinsip-prinsip dan teori pedagogi yang efektif melalui penelitian sistematis akan membentuk suatu pembelajaran/pedagogi praktis (prakteknya) akan semakin praktis. Misalnya zaman dahulu untuk operasi tidak menggunakan obat bius karena tidak ada konsep teoritis mengenai obat bius sehingga untuk mengoperasi seseorang dibutuhkan beberapa orang untuk memegangnya agar tidak memberontak. Tapi sekarang karena dilakukan penelitian sistematis untuk mengembangkan teori maka muncullah teori mengenai obat bius yang membuat operasi akan semakin praktis karena tidak dibutuhkan orang-orang yang akan memengang orang yang dioperasi bahkan dokter sendiri bisa mengoperasi sendiri tanpa perawat jika operasinya kecil. Jika dilihat dari prisma konsep teoritis maksudnya ada beberapa konsep teoritis yang bergabung (konsep teoritis diibaratkan seperti sisi-sisi pada prisma) untuk membuat pembelajaran itu menjadi lebih praktis. Seperti contoh diatas tentang operasi. Semakin lama semakin banyak teori mengenai operasi yang berkolaborasi untuk menghasilkan operasi yang praktis, misalnya teori mengenai obat bius, gunting listrik, transfusi darah dll.

    Jika dilihat dari proses micro teaching terllihat dari kami yang menggunakan berbagai macam konsep teoritis untuk membuat proses micro teaching itu berjalan lancar. Konsep teoritis yang kami gunakan seperti seni mengajar dan paradigma belajar. Contohnya kami menggunakan seni mengajar seperti banyak melakukan improvisasi pada saat mengajar dikarenakan kemampuan anak yang berbeda-beda. Kami juga menggunakan salah satu strategi mengajar dalam paradigma mengajar yaitu pelatihan dan pelatihan lanjut yaitu melaksanakan pembelajaran dengan langkah-langkah tertentu. Dalam kegiatan micro teaching, kami sudah membuat langkah-langkah dalam mengajar sebelumnya. Jika kami tidak menggunakan konsep teoritis maka kegiatan micro teaching kamipun tidak dapat terlaksana. Selain itu dengan adanya konsep teoritis maka membuat kegiatan microteaching ini semakin praktis. Misalnya saja jika tidak ada konsep teoritis mengenai seni mengajar kami mungkin akan mengajar dengan cara mengajar orang dewasa. Karena adanya konsep mengenai seni mengajar jadi kami menggunakan dalam mengajar membuat proses belajar menjadi efisien, tepat sasaran (menjadi praktis)

    Refrensi
    Danim, Sudarwan. (2010). Pedagogi, Andragogi dan Heutagogi., Bandung:Alfabeta.

  1. psipddk3sks mengatakan...:

    2. Selanjutnya coba lihat daftar pertanyaan pada halaman 112 dan jelaskan apakah memiliki relevansi dengan proses micro teaching kelompok anda?

  1. Anisah Gayatri mengatakan...:

    Setelah membaca pertanyaan hal 112 menurut saya ada beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan proses micro teaching kami yaitu:

    1.Penilaan Kebutuhan yaitu materi belajar apa yang dibutuhkan.

    Awalnya rencananya kami akan mengajar anak TK A, berdasarkan hasil observasi anak TK A belum terlalu mahir dalam mewarnai jadi kami pilih mengajar mewarnai, namun karena dilapangan kelas tiba-tiba digabung jadinya materi yang kami jadi tampak tidak sesuai karena mayoritas peserta didik adalah anak TK B yang sudah paham materi yang kami sampaikan.

    2.Pertumbuhan Profesional yaitu bagaimana cara meningkatkan mutu pengajaran dikelas.

    Dalam meningkatkan mutu pengajaran kami berusaha menggunakan alat peraga, misalnya pada saat mengajar warna dan bentuk kami menggunakan alat peraga yaitu kertas origami untuk warna dan print bentuk untuk mengajar bentuk.

    3.Strategi yaitu bagaimana cara guru mengajar untuk memaksimalkan hasil.

    Kami berusaha meningkatkan hasil pembelajaran dengan cara membantu siswa yamg kesulitan secara individual pada saat mewarnai (seperti menyemangati mereka untuk tetap mewarnai, menyarankan mereka untuk tidak mewarnai keluar garis dll), saya juga berbincang dengan mereka mengenai kartun yg mereka sukai agar mereka tidak menggangu temannya dan melanjutkan mewarnai.

    4.Budaya Kelas yaitu bagaimana cara menumbuhkan budaya kelas untuk belajar.

    Menurut saya dalam micro teaching ini kami tidak menumbuhkan budaya kelas untuk belajar karena untuk menumbuhkan budaya itu dibutuhkan waktu yang lama, sedangkan kami hanya mengajar selama sehari.

    5.Pengelolaan Sumber Daya Kelas yaitu bagaimana guru membuat media pembelajaran dan apa kegunaannya dalam pembelajaran

    Kami membuat media pembelajaran dengan bantuan alat peraga seperti dijelaskan diatas yaitu menggunakan origami, print bentuk (persegi, kotak dll) juga print gambar(ambar ayam dan lumba-lumba) untuk diwarnai. Menurut saya penggunaannya untuk membantu anak lebih memahami materi yang kami sampaikan.

    6.Pemecahan Masalah yaitu apa yang bisa salah dalam pengajaran dan bagaimana cara mengatasinya.

    Dalam micro teaching kami ada beberapa kesalahan yaitu bahan ajar yang sudah dipahami peserta didik , kami mengatasinya dengan cara menanyakan benda apa yang berwarna atau berbentuk sama dengan apa yang kami ajarkan dan apa bahasa inggrisnya.

    7.Pemenuhan TIK yaitu bagaimana aplikasi TIK dalam pembelajaran yang memenuhi kriteria pedagogi.

    Saya pribadi mengaggap pemakain TIK dalam pembelajaran sangat penting karena dapat meningkatkan ketertarikan peserta didik dalam belajar. Menurut saya aplikasi TIK dalam micro teaching kami sangat minim sekali, hal ini dikarenakan di TK tersebut tidak ada Proyektor untuk membantu menjelaskan materi kami. Tapi menurut saya yang penting anak-anak TK Kartika itu paham, hal ini terlihat pada saat mewarnai saya menanyakan warna dan bentuk dari gambar yang mereka warnai dan mereka dapat menjawab dengan benar.

    Refrensi
    Danim, Sudarwan. (2010). Pedagogi, Andragogi dan Heutagogi., Bandung:Alfabeta.

  1. psipddk3sks mengatakan...:

    3. Sehubungan dengan jawaban pada soal nomor dua, coba anda jelaskan peran dari "guru memiliki tugas tambahan untuk mendorong, memfasilitasi dan merangsang munculnya proses, membantu meyakinkan bahwa hal itu berkembang dalam arah yang menarik dan produktif bagi siswa (halaman 121). Apakah hal tersebut terjadi pada anda saat menjalankan micro teaching? coba jelaskan.

  1. Anisah Gayatri mengatakan...:

    Guru memiliki tugas tambahan untuk mendorong, memfasilitasi dan merangsang munculnya proses, membantu meyakinkan bahwa hal itu berkembang dalam arah yang menarik dan produktif bagi siswa. Guru memiliki tugas mendorong berarti guru bertugas untuk mendorong siswa-siswanya untuk lebih tertarik dengan bahan ajar yang diajarkannya, dalam hal ini guru bisa melakukannya dengan cara membuat bahan ajarnya menjadi menarik dan cukup menambah pengetahuan.Guru memfasilitasi disini maksudnya jika murid-muridnya sudah tertarik dengan materi yang diajarkannya guru memfasilitasinya dengan cara menampung semua rasa ingin tahunya terhadap materi tersebut. Guru merangsang muncul proses maksudnya guru berusaha untuk merangsang munculnya rasa ingin tahu siswanya agar terjadinya proses belajar pada siswa, hal ini bisa dilakukan guru dengan cara menyajikan materinya semenarik mungkin sesuai dengan minat murid-muridnya. Membantu meyakinkan bahwa hal itu berkembang dalam arah yang menarik dan produktif bagi siswa disini berarti memberikan support atau feedback kepada muridnya bahwa ketertarikannya kepada suatu materi itu sangat baik karena dia semakin berkembang kearah positif dan merupakan hal yang baik yang dia lakukan.

    Jika dikaitkan dengan micro teacing yang kami lakukan

    •Guru memiliki tugas mendorong disini kami berusaha mendorong anak TK kartika untuk tertarik dengan materi kami dengan cara mengajar dengan suara yang jelas dan bernada yang sesuai dengan cara mengajar anak TK agar mereka tertarik. Kami juga mengajarkan warna yang menarik dan bentuk seperti segitiga dll yang diberi warna menarik dan berukuran cukup besar sehingga mereka tertarik dengan apa yang kami ajarkan. Gambar yang kami berikan untuk diwarnai juga gambar yang hewan yang menarik yaitu ayam dan lumba-lumba yang membuat mereka tertarik dan merasa senang untuk mewarnai.

    •Memfasilitasi dan merangsang munculnya proses, kami merangsang munculnya proses pembelajan pada anak TK Kartika dengan cara menjanjikan adanya reward yang akan diberikan jika menggambar dengan baik. Setelah mereka tertarik kami berusaha menfasilitasi dengan membantu mewarnai, menyarankan warna apa yang dapat dipilih , menjawab pertanyaan yang mereka tanyakan dan terus mensupport mereka untuk terus melanjutkan mewarnai dengan cara mengajak mereka berbicara mengenai apa yang mereka sukai.

    •Membantu meyakinkan bahwa hal itu berkembang dalam arah yang menarik dan produktif bagi siswa. Saya terus mengatakan gambar yang mereka buat sangat bagus selama mereka mewarnai.

Posting Komentar