Sejak dulu saya sudah menyadari bahwa saya orang yang sangat tidak kreatif, setiap teman teman saya pasti punya sesuatu yang mereka mampu entah itu menari,menyanyi dll. Tapi saya sampai sekarang tidak memiliki sesuatu yang benar benar saya kuasai sepenuhnya. Dulu saya tidak terlalu peduli mengapa saya tidak kreatif karena menjadi kreatif bukanlah tuntutan lingkungan sosial saya. Saya hanya dituntut dalam prestasi akademik.
Pemaparan diatas mungkin adalah salah satu faktor penghambat kreativitas pada diri saya. Kalau dilihat dari teori itu termasuk kendala sosiologis (shallcross). Lingkungan yang hanya mengharapkan prestasi akademik pada saya membuat saya tidak termotivasi untuk mengembangkan bakat yang mungkin saya punyai. Selain itu lingkungan saya hanya mengharapkan saya menjadi anak yang pendiam. Jadi dalam melakukan segala tindakan saya menjadi takut dengan cemooh /sangsi yang mungkin diberikan oleh lingkungan saya dan membuat saya harus memikirkan segala sesuatu sebelum bertindak dan membuat saya menjadi tidak kreatif.
Kendala lainnya adalah ketakutan saya terhadap kegagalan. Dalam melakukan segala sesuatu saya akan selalu takut akan kegagalan yang mungkin saya alami.Misalnya saja dalam pembuatan karya kreatif ,saya pertamanya mau buat tirai kertas tapi sebelum dicoba saya sudah mebuat konsep di dalam diri saya bahwa saya akan gagal membuatnya jadi lebih baik saya membuat sesuatu yang umum.
Tekanan akan konformitas juga merupakan faktor penting.Jika tidak ada orang yang berusaha semaksimal mungkin untuk saya jadikan model maka saya juga tidak akan terlalu berusaha.Contohnya saja pada saat perform,karena gak ada kelompok yang saya lihat latihan mati matian saya jadinya latihan gak maksimal.
Kendala Diri Sendiri(shallcross) ,saya yang terbiasa dalam melakukan segala sesuatu dengan cara begitu begitu saja juga membuat terhambatnya kreativitas dalam diri saya.Saya sangat terpaku dalam tata cara yang sudah umumnya orang lainnya lakukan.
Kendala Konseptual , dalam diri saya sudah ada conceptual blocks yang sukar dihilangkan.Saya selalu terlalu banyak berpikir(melihat norma,memikirkan kegagalan) dalam bertindak sehingga banyak batasan batasan yang mengekang prilaku saya. Padahal bisa saja saya tidak terlalu banyak berpikir/tidak peduli saja dengan norma dll yang ada dalam berprilaku.
Dari banyak faktor diatas mungkin kendala yang paling besar adalah kendala sosiologis. Lingkungan saya yang hanya menuntut prestasi akademik membuat saya tidak berusaha semaksimal mungkin untum memenuhi segala potensi yang saya punya(aktualisasi diri). Walaupun setalah kuliah saya menemukan banyaknya keuntungan keuntungan jika sudah aktualisasi diri dan ikut mata kuliah kreatifitas menyadarkan pentingnya kreatifitas tapi entah mengapa dorongan itu belum mampu mengubah saya. Mungkin jika lingkungan saya berubah,tidak menuntut saya hanya di prestasi akademik maka saya akan menjadi anak yang lebih kreatif lagi