UAS 2011/2012

Label:

6 komentar:

  1. psipddk3sks mengatakan...:

    Coba jelaskan dengan singkat dan padat berkaitan dengan creativogenic. Selanjutnya buat ulasan dan uraian sehubungan dengan hal tersebut dikaitkan dengan lingkungan F. Psikologi USU (yang anda ketahui)

  1. Anisah Gayatri mengatakan...:

    kebudayaan creativogenic, yaitu kebudayaan yang memupuk, menununjang dan memungkinkan perkembangan kreativitas (Arieti)
    Arieti mengemukakan sembilan faktor sosialkultural yang creativogenic:
    1. Tersedianya sarana kebudayaan, misal ada peralatan, bahan dan media
    Untuk sarana kebudayaan di fakultas kita sendiri kurang lengkap .Sarana kebudayaan ini misalnya saja ruang musik yang tidak ada di kampus kita.Tapi sarana sarana ini disediakan oleh pihak universitas seperti suara usu, fotografi, berbagai macam olahraga .Jadi walaupun di kampus kita kurang sarana sarana untuk pengembangan kreativitas tapi sarana sarana itu sudah disediakan oleh pihak universitas sehingga dapat mengembangkan kreativitas.Sarana sarana ini juga tidak mungkin dibuat di kampus kita semua karena keterbatasan lahan.

    2. Adanya keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan bagi semua lapisan masyarakat
    Media kebudayaan harus terbuka kepada semua lapisan masyarakat bukan hanya golongan tertentu saja. Saya rasa media media yang mengembangkan kreativitas di fakultas psikologi seperti organisasi PEMA dll terbuka bagi semua mahasiswa psikologi tanpa memandang status ekonomi,ras, jenis kelamin agama dan juga antara senior dan junior. Berdasarkan pengamatan saya anggota dari organisasi PEMA cukup beragam,hal ini menunjukan bahwa organisasi tersebut sudah terbuka bagi semua lapisan.

    3. Menekankan pada becoming dan tidak hanya being, artinya tidak menekankan pada kepentingan untuk masa sekarang melainkan berorientasi pada masa mendatang
    Poin yang ini juga saya temukan di fakultas kita. Sering sekali dosen meberikan nasehat untuk bukan hanya kuliah sekedar mencari title tapi juga untuk mengembangkan diri sendiri.Metode perkuliahan yang berbentuk presentasi juga melatih kita untuk dapat berbicara di khayalak ramai karena masa depan sebagai psikolog harus mampu berbicara dengan orang lain.

    4. Keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan yang berbeda,bahkan kontras
    Dengan adanya ransangan rangsangan dari kebudayaan lain dapat mengembangkan kreativitas tapi bukan bearti kebudayaan lama dihilangkan .Hal ini tampak dari peraturan peraturan yang ada di kampus kita, kita dilarang memakai pakaian ketat dan tidak sopan(budaya indonesia) dan juga harus hadir tepat waktu (budaya efisiensi waktu barat). Dalam penerapan aturan aturan kampus kita mengambil hal hal positif dari kebudayaan lain dan tetap mempertahankan kebudayaan aslinya

    5. Adanya toleransi terhadap pandangan yang berbeda
    Padangan berbeda merupakan hasil dari berpikir divergen yang merupakan indikator dari kreativitas.Di kampus kita ada kotak saran yang merupakan salah satu sarana untuk menyalurkan pandangan yang berbeda.Adanya kotak saran ini juga merupakan bentuk toleransi dari pendapat yang divergen untuk perkembangan kampus kita.Tapi sayangnya kotak saran ini tidak terlalu efektif karena mahasiswa yang kurang termotivasi untuk memberikan saran.

    6. Adanya interaksi antara individu yang berhasil
    Interaksi antara individu yang berhasil ini seperti adanya alumni.Dulu pernah ada kakak alumni yang datang untuk memberi semangat.Jadi interaksi dengan individu yang berhasil ini memang ada tapi sebaiknya lebih diperbanyak lagi.

    Jika dilihat secara keseluruhan sarana-sarana yang ada dikampus kita memang kurang lengkap tapi sarana itu sudah sisediakan pihak universitas sehingga dapat mengembangkan kreativitas.Karena tidak mungkin semua sarana tersebut ada di kampus kita mengingat dengan keterbatasan lahan.Keterbukaan dikampus kita sangat besar.Tidak ada diskriminasi baik diskriminasi agama,ras, status ekonomi dan juga hubungan antara senior dan junior.Adanya kotak saran menunjukan ketoleransian terhadap perbedaan walaupun penggunaanya belum maksimal.Jadi secara keseluruhan kampus kita sudah termasuk kebudayaan yang creativogenic walaupun ada beberapa segi yang harus diperbaiki

    Refrensi:
    http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19802/4/Chapter%20II.pdf
    Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas anak Berbakat. Jakarta : Rineka Cipta.

  1. psipddk3sks mengatakan...:

    Coba jelaskan dengan singkat dan padat berkaitan dengan model belajar mengajar yang kreatif. Kemudian buat ulasan untuk kelompok performa anda, berkaitan dengan model manakah yang paling sesuai?

  1. Anisah Gayatri mengatakan...:

    Dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan strategi pembelajaran yang sangat baik dan cocok untuk situasi dan kondisi siswa.Dibawah ini ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam mengajar

    1.Model stuktur intelektual dari Guildford.
    Stuktur intelektual meliputi dimensi isi, produk dan operasi. Yang lebih menjadi perhatian di sini adalah operasi, karena berkaitan dengan proses belajar-mengajar.

    2. Model Multiple Talent Taylor.
    Inti dari model ini adalah merubah pandangan guru tentang siswa bahwa siswa tidak dipandang lagi sebagai penerima informasi melainkan sebagi pemikir, pencipta, komunikator, inovator, organisator dan pengambil keputusan.

    3.Model Treffinger untuk mendorong belajar kreatif.
    Model ini mendorong belajar kreatif terhadap pengembangan kurikulum siswa berbakat yang menunjukkan peningkatan dari keterampilan tidak terbatas pada keterampilan dasar.

    4.Model Enrichment Triad dari Renzulli
    Model ini mencangkup banyak kesempatan untuk mengembangkan keterampilan, meberikan guru suatu cara untuk menangani kecepatan dan kedalaman belajar serta minat yang beragam dari anak berbakat.

    5.Model Williams
    Model Williams menampilkan secara tiga dimensional bagaimana kurikulum, strategi mengajar, dan perilaku siswa berinteraksi dalam meningkatkan pemikiran.Model ini dapat digunakan juga untuk pengembangan program perorangan dalam kemampuan berfikir kreatif, serta dapat menjadi patokan seorang guru yang menginginkan pendekatan yang seimbang dalam peningkatan berfikir dan bersikap kreatif.

    6.Taksonomi Bloom
    Model ini digunakan sebagai cara untuk mengembangkan dan mengevaluasi pertanyaan yang diajukan guru pada siswa. Biasanya kebanyakan pertanyaan ada pada tingkat pengetahuan dan pemahaman, sehingga kurang memberikan tantangan pada siswa yang berbakat.

    7.Taksonomi sasaran belajar efektif dari krathwohl
    Taksonomi ranah efektif dari Krathwohl terdiri dari lima tingkat: menerima , kesediaan untuk berespons, menghargai, menyusun sistem nilai , perwatakan oleh komplek nilai.Taksonomi digunakan sebagai cara untuk mengembangkan kegiatan yang seimbang sedemikian sehinga siswa dapat mengembangkan keterampilan pada semua tingkat.

    8.Model Pendidikan Integratif (Clark)
    Kekuatan dari model ini ialah pendekatannya yang terpadu dalam belajar, melihat siswa sebagai individu yang berfungsi sepenuhnya dan mempunyai sistem interasi yang mempengaruhi kerja. Cara seorang siswa mereka akan mempengaruhi cara berfikirnya, begitu pula sebaliknya.

    Menurut saya dalam kelompok performa model yang sesuai adalah Treffinger.Dalam model ini ada tiga tingkatan .

    Tingkat pertama adalah basic tools yang meliputi keterampilan berpikir divergen dan teknik teknik kreatif.Tingkat pertama ini terjadi pada saat kami berkumpul untuk memikirkan performa apa yang akan dilakukan dan apa saja yang harus dilakukan dalam peforman tsb.Dalam proses pembuatan performa kami harus memikirkan sesuatu yang harus sangat sesuai dengan alien , seperti planet mereka seperti apa, bagaimana gaya alien tsb , hadiah apa yang harus dikasih ke ibu dina dll dan itu semua melatih berpikir divergen kami

    Tingkat kedua adalah pratice with process , yaitu penerepan keterampilan yang dipelajari pada tingkat pertama.Tingkat kedua ini terjadi kepada kami pada saat kami perform di kelas.

    Tingkat ketiga adalah working with real problem yaitu menerapkan keterampilan yang dipelajari pada 2 tingkat pertama dalam tantangan dunia nyata. Yang bisa kami terapkan dalam dunia nyata dari peforma ini adalah rasa percaya diri.Dalam melakukan peforma melatih kemapuan kami di depan kelas di hadapan orang banyak jadi dengan peforma ini dapat meningkatkan rasa percaya diri kami ketika lain kali kami ada didepan kelas atau tempat tempat ramai lainnya.

  1. psipddk3sks mengatakan...:

    3. Sekarang, anggaplah anda adalah pendidik (silahkan pilih tingkat TK, SD, SMP, SMA atau Perguruan Tinggi). Jika siswa/mahasiswa anda berjumlah 20 orang, apa yang akan anda lakukan? (minimal menggunakan 2 landasan teori).

  1. Anisah Gayatri mengatakan...:

    Yang saya pakai adalah model Enrichment Triad dari Renzulli dan model integratif clark yang digunakan bagi anak TK

    Kira kira inilah rancangan kegiatan yang akan saya buat sesuai dengan kedua model tsb

    Di pagi hari pada saat masuk anak anak akan diajak bersenam pagi, senam dengan lagu anak anak dan gerakan gerakan menarik dan tidak memaksa anak untuk bersenam.Senam ini dijadikan sarana ekspresif bagi mereka.senam dilakukan selama 15 menit saja agar anak tidak kecapekan.

    Anak anak bernyanyi bersama pada saat masuk kelas dan kemudian duduk ditempat masing masing.Duduknya dibuat berkelompok.Satu kelompok 4 orang dan posisinya diganti secara berkala agar mereka saling mengenal.Setelah duduk guru kemudian mengajar anak anak bernyanyi yang dalam nyanyiannya ada unsur pendidikan , seperti nyanyian nama nama buah atau nama nama benda yang ada di kelas sambil ditunjuk benda atau gambarnya agar mereka paham.Kemudian kegiatan mengajar dilanjutkan dengan latihan membaca dan menulis simpel .Latihan membaca ini bisa dilakukan dengan memberikan gambar lalu meminta anak untuk menuliskan gambar apa itu , cara membacanya.Agar mereka senang gambar itu bagus juga jika diwarnai dan diberikan pujian ataupun reward bagi yang bisa membaca,menulis dengan benar.

    Setelah belajar kira kira 1 jam setengah anak anak diperbolehkan untuk istirahat 30 menit agar mereka tidak jenuh

    Stelah masuk anak anak dibacakan bacaan anak anak yang menarik yang dipilih anak ,guru juga sebaiknya mempraktekannya gar anak anak senang.Misalnya cerita kelinci maka guru akan meloncat loncat seperti kelinci dan diikuti anak anak.Setelah pembacaan cerita anak anak diminta menggambar tokoh tokoh yang ada dicerita tadi dan menceritakan apa yang dia gambar semampunya saja.Pada saat mau jam pulang anak anak diberikan tantangan berupa aktivitas dalam kelompok.Anak dibagi menjadi 5 kelompok lalu diberikan tugas untuk menyanyikan lagu lagu anak anak yang mereka hapal.Siapa yang suaranya paling keras dan bagus nyanyinya akan diberikan reward pulang duluan.Hal ini utuk melatih rasa percaya diri mereka

    Menurut model renzulli ada 3 tipe pengayaan dimana 2 tipe pertama cocok untuk anak kelas biasa yaitu type general exploratory dan group training yang ada keduannya di dalam perencanaan kelas TK selama sehari.Dalam model clark sendiri ada 7 komponen yaitu Lingungan belajar yang responsif, Relaksasi dan mengurangi ketegangan,Gerakan dan physical endcoding,Menguasai bahasa dan perilaku,Pilihan dan pengendalian yang diamati,Aktivitas kognitif yang majemuk dan menantang serta Firasat dan integrasi.Hanya komponen firasat dan integrasi yang tidak ada di rancana kegiatan ini

Posting Komentar