Satu Semester Bersama Mata Kuliah Psikologi Belajar

Label:

Awalnya pada saat mengikuti kontrak saya tertarik mengikuti MK  ini karena saya berencana ingin mendalami Psikologi Pendidikan. Adapun tugas yang dilakukan juga didiskusikan bersama yaitu berupa tugas diskusi kelompok dan tugas individu. Kami kemudian dibagi menjadi 10 kelompok yang terdiri dari 3 orang yang anggotanya dipilih sendiri. Saya akhirnya menjadi sekelompok dengan Lydia Agustina dan kak Vina. Setiap pertemuan akan ada tugas seperti tugas kelompok berupa meringkas topik yang akan dibahas selanjutnya, topik tersebut harus diposting sebelum masuk kelas. Awalnya kami membagi tugas tersebut menjadi 3 bagian, lalu menggabungkan ketiga bagian tersebut menjadi satu. Hal ini kami lakukan dikarenakan jadwal kami bertiga yang padat sehingga sulit untuk bertemu.

Tugas berikutnya yang meringkas materi juga, namun kami memutuskan untuk berdiskusi bersama, bukan lagi membagi materi menjadi 3 lalu diringkas masing-masing. Kami memutuskan hal ini karena dengan berdiskusi kami dapat lebih memahami materi dengan lebih baik. Jadi kami berusaha mencari waktu yang kosong dan akhirnya menemukan satu jadwal kosong dan berdiskusi pada saat itu. 

Tugas selanjutnya yang cukup teringat bagi saya adalah menonton filem Kinky Boots. Pada saat itu saya sudah sangat senang karena menonton filem, namun sayangnya suaranya tidak jelas dan juga filemnya tiba-tiba berhenti. Berbagai upayapun dilakukan mulai dari kasetnya yang dikeluarkan dan dibersihkan bahkan laptopnya juga diganti namun sayangnya tetap saja filemnya tidak bisa diputar. Di awal pemutaran filem juga banyak kendala seperti mic yang tidak ada. Akhirnya kami diberi tugas untuk membahas filem dan proses penayangan filem ini dengan teori.

Tugas selanjutnya yang cukup berkesan adalah pada saat meresume jurnal. Pada saat itu ada yang beranggapan bahwa tugasnya mereview jurnal jadinya jurnalnya di ringkas lalu dibahas dengan teori, sedangkan saya dan juga ada orang lain menangkap bahwa meresume jurnal berarti kita diminta untuk meringkas jurnal. Namun akhirnya saya tetap teguh dengan pendirian saya bahwa yang dimaksud adalah meringkas jurnal. Pada saat mengerjakan jurnal juga ada berapa kendala yang terjadi yaitu pada saat mencari jurnal saya menemukan sebuah jurnal keluaran tahun 2012 yang berasal dari asosiasi psikologi kanada yang baru beberapa bulan yang lalu diterbitkan. Saya menjadi senang dan memilih jurnal tersebut untuk di resume namun sayangnya sudah setengah dari jurnal yang saya ringkas, saya tetap tidak mengerti bagaimana bentuk penelitian di jurnal ini. Saya lalu memutuskan untuk mencari jurnal lain. Sehingga saya akhirnya menggunakan jurnal terbitan The American Journal of Geriatric Psychiatry yang ternyata lebih mudah di terjemahkan.

Pada dasarnya kelas Belajar itu selalu mengejutkan, pada saat itu pernah tiba tiba kami diminta untuk mengeluarkan kertas selembar dan duduk berjarak. Kami langsung panik dan mengira akan ada kuis, namun ternyata kami diberikan 3 kertas dan harus membuat sesuatu yang kreatif dari ketiga stimulus tersebut, jujur saya bingung pada awalnya. Ketika melihat kekanan dan kekiri ada melipat origami. Saya ingin mengikuti namun saya tidak terlalu ahli dalam seni melipat origami. Akhirnya saya memutuskan untuk menulis karena hal itulah yang saya bisa.

Pernah juga pada saat pembagian urutan materi yang akan dikerjakan, kelompok kami dan kebanyakan kelompok memilih materi untuk dibahas berurutan karena berpatokan bahwa pembuat buku pasti sudah memiliki alasan mengapa bukurnya dibuat dengan urutan seperti itu, namun sayangnya kelompok kami dan kelompok lain yang memilih berurutan dicoret dari daftar pemilih karena kami yang kurang kreatif. Sebenarnya memang pada saat itu kami kurang kreatif karena tidak mau berpikir luas. Pernah juga kami disuruh menghapal suatu peristiwa dimana kami dikumpulkan didalam 1 kelompok. Anggota terakhir yang mendapat informasi tentang peristiwa tersebut diminta untuk mengungkapnya kembali. Dan banyak lagi pengalaman lainnya.

Dinamika lain yang terjadi pada saat penugasan seperti pada saat menentukan tugas akhir yang terjadi perbedaan pendapat yang diselesaikan dengan voting ulang dan juga pergi ke SMK Tritech yang merupakan pengalaman baru bagi saya. Salah satu hal yang unik dari MK ini adalah tugas yang selalu diposting di blog yang membuat MK ini berbeda dari MK lainnya. Metode pengajaran yang lebih ke diskusi dan tugas individu juga salah satu yang menarik dari MK ini.

ANALISIS

TEORI ROBERT GAGNE
Teori Gagne sendiri mendeskripsikan sifat unik dari kegiatan belajar manusia dan definisinya tentang belajar. Definisi tentang belajar ada dua yaitu: (1) belajar adalah mekanisme yang membuat individu menjadi berfungsi sebagai anggota masyarakat secara kompeten. Misalnya selama kegiatan pembelajaran di kelas MK Psi Belajar kami selalu diberikan tugas yang membuat kami belajar lebih agar nantinya dapat berfungsi sebagai anggota masyarakat (mengaplikasikan ilmu kami ke masyarakat) (2) Belajar menghasilkan berbagai macam disposisi yang tercerminkan dalam berbagai macam prilaku yang berbeda. Misalnya pada pengalaman kami dengan belajar bahwa membagi tugas meringkas menjadi 3 lalu digabungkan tidak membuat kami paham sehingga kami sepakat untuk berdiskusi bersama. Contoh lainnya pada saat proses voting materi UAS, saya awalnya memilih option B yaitu menulis min 1000 kata. Namun karena ibu memberikan argumen-argumen yang mendukung option A saya jadi belajar dan memilih option A.

Gagne berpendapat bahwa ada lima variasi belajar yang memenuhi kriteria yaitu informasi verbal, keteramplilan intelektual, keterampilan motorik, sikap dan strategi kognitif. Lima variasi belajar ini merepresentasikan hasil belajar. Mereka adalah kapabilitas sebab mereka memungkinkan untuk membuat prediksi berbagai macam contoh kinerja dan pembelajar. Kelima variasi belajar itu sudah terterapkan didalam MK Psikologi Belajar ini yaitu:


1. Informasi verbal yaitu pengambilan informasi yang tersimpan. Pada MK ini kami pernah diminta untuk mengubah stimulus berupa kertas menjadi apapun sekreatif mungkin. Jadi pada saat itu kami harus mengambil informasi yang tersimpan didalam memory kami tentang cara mengelola stimulus yang diberikan agar menjadi sesuatu. Selain itu juga pada Observasi di SMK dimana kami diminta untuk menghapl salah satu tabel yang digunakan sebagai pedoman observasi. Di kelas pada saat melakukan observasi kami harus mengingat kembali tabel tersebut yang berarti pengambilan informasi yang tersimpan.Pernah juga pada saat kami dibagi menjadi beberapa kelompok, lalu diberikan informasi dimana setiap anggota kelompok seteelah mendengar informasi harus menyampaikan informasi tersebut ke anggota kelompok lain. Pada akhirnya anggota kelompok terakhir harus mengungkap kembali isi informasi yang diberikan. Pada saat melakukan kegiatan ini berarti kami harus mengingat informasi lalu mengambil informasi yang tersimpan untuk diungkapkan kembali ke anggota kelompok selanjutnya. Pada saat mencoba untuk membahas filem Kinky Boots pun saya melakukan pengambilan informasi yang tersimpan, karena filemnya ditonton dulu baru dibahas dengan teori.

2. Keterampilan intelektual yaitu operasi mental yang memungkinkan individu untuk merespon konseptualisasi lingkungan. Keterampilan intelektual jelas terjadi pada MK Psikologi Belajar ini contohnya seperti pada saat memosting tugas kita pasti harus berpikir sebelum memosting dimana berpikir itu merupakan operasi mental. Juga pada tugas-tugas lainnya seperti pada saat Ibu Dina menanyakan urutan materi, ujian seperti apa dan  juga mau bentuk materi seperti apa, bahkan pada saat Ibu menanyakan pendapat kami mengenai suatu hal saja itu merupakan operasi mental.

3. Strategi kognitif yaitu mengelola ingatan, pemikiran dan pembelajaran seseorang secara efisien. Variasi belajar yang ini juga sering kami lakukan seperti pada saat mengelola stimulus yang diberikan berupa beberapa lembaran kertas menjadi sesuatu, memosting tugas, observasi ke SMK, meresume jurnal. Semua kegiatan tersebut pasti didalamnya tertapat proses mengelola ingatan, pemikiran dan pembelajaran kami yang diusahakan dilakukan secara efisien.

4. Keterampilan motorik yaitu mendemostrasikan urutan fisik atau tindakan.Variasi belajar yang ini jelas dilakukan di kelas MK Psikologi Belajar seperti contohnya pada saat kelompok mendemostrasikan tugas UTSnya jadi ada salah satu kelompok yang meminta untuk membuat gerakan tangan untuk mengukapkan peribahasa dan ada juga kelompok yang meminta membuat yel-yel dimana didalam kegiatan tersebut ada mendemostrasikan urutan fisik dan tindakan.

5. Sikap yaitu memilih tindakan personal terhadap atau menjauh dari objek, peristiwa, atau orang. Contohnya pada saat Ibu bertanya dan kami tidak tahu jawabannya kami akan berusaha menghindari kontak mata dengan ibu, ataupun pada saat observasi di SMK saya memilih untuk duduk dibelakang kelas agar tidak mengganggu kegiatan mengajar.

Selain jenis-jenis belajar Gagne juga mengidentifikasi keadaan internal dan eksternal yang merupakan proses yang penting dalam mencapai masing-masing tipe belajar. Contohnya keadaan internal adalan proses kognitif yang bekerja di otak saya pada saat menghadiri kelas MK Psikologi Belajar dan juga mengerjakan tugas-tugasnya, bisa berupa proses memori. Sedangkan keadaan eksternal seperti instruksi dari bu Dina ataupun jadwal yang padat yang dapat menghambat dalam mengerjakan tugas, cuaca, suara bising dari pembangunan disamping kelas, jaringan wi fi dan internet dirumah yang lama dan lain-lain. Kedua keadaan ini salang berinteraksi dan menentukan peforma saya di MK Psikologi Belajar ini.

Gagne juga mengukapkan tentang sembilan tahapan belajar yang dapat juga dijelaskan dengan dinamika kelas Psi Belajar. Kesembilan tahapan belajar itu adalah

1.  Memperhatikan yaitu memberikan peringatan bagi pemelajar tentang adanya stimulus. Tahapan belajar ini jelas dilakukan di kelas yaitu pada saat saya memperhatikan instruksi dosen ataupun hal lain yang dilakukan dikelas.

2.  Harapan yaitu mengorintasikan pembelajar pada tujuan belajar. Jadi ini seperti harapan saya mengenai apa tujuan dari pembelajaran misalnya dalam kelas Psikologi Belajar saya memiliki harapan dapat memahami materi yang diberikan maka saya akan berusaha mendengarkan apa yang dijelaskan.

3.   Pengambilan kembali yaitu memberi ingatan tentang kapabilitas yang diperlukan. Contoh dari tahapan ini adalah belajar diskriminasi dimana di MK ini saya dapat membedakan antara teori tokoh x dengan tokoh y.

4.    Perspektif selektif terhadap ciri stimulus yaitu memungkinkan penyimpanan stimulus penting secara temporer didalam ingatan kerja. Contohnya seperti pada saat mencoba mengingat materi yang diajarkan.

5.   Pengkodean sematik yaitu transfer ciri stimulus dan informasi terkait  kedalam ingatan jangka panjang (enconding). Contohnya pada saat materi yang dirasa penting disimpan kedalam memory jangka panjang.

6. Pengambilan kembali respons yaitu mengembalikan kembali respons yang tersimpan. Contohnya pada saat mencoba mengingat materi ataupun tugas belajar yang harus dikerjakan.

7.    Penguatan yaitu mengkonformasi harapan pembelajar tentang tujuan belajar. Penguatan adalah tanggapan yang memperkuat pembelajar ketika ia mengkomfirmasi tujuan belajar telah tercapai yaitu pada saat saya merasa senang dengan keberhasilan saya untuk mengingat suatu materi.

8.  Pengambilan petunjuk yaitu memberikan petunjuk tambahan untuk pengingatan kapabilitas diwaktu mendatang. Seperti membentuk materi menjadi lagu agar lebih mudah diingat.

9.  Kemampuan generalisasi yaitu memperkaya transfer belajar kesituasi baru. Contohnya saya mengeneralisasi ilmu yang saya dapatkan di MK ini ke MK yang lain.

Ada lima asumsi tentang desain pembelajaran dari Gagne yaitu:

1.  Pembelajaran harus dirancang untuk memfasilitasi belajar siswa secara individual. Mata Kuliah Psikologi belajar sudah menerapkan asumsi ini yaitu pada saat penugasan tugas individu seperti pada saat observasi ke SMK. Saya memang mengobservasi berdua namun analisisnya tetap individual, demikian juga UAS dan tugas kelompok. Walaupun berkelompok namun tetap saja secara individual saya berkontribusi sesuatu didalam hasil tugas kelompok tersebut. Contoh-contoh diatas adalah kegiatan yang memfasilitasi belajar secara individual.

2.  Baik itu tujuan jangka panjang maupun menengah harus dimasukan kedalam desain pembelajaran. Dalam MK ini juga ada tujuan jangka panjang dan menengah. Tujuan jangka menengah  misalnya tujuan pada saat keluar kelas dapat memahami materi yang diberikan dan tujuan jangka panjang seperti dapat mengerjakan UAS dengan baik. Sedangkan tujuan jangka pendek seperti dapat menjawab pertanyaan yang diberikan Ibu Dina didalam kelas, dan juga mengurutkan materi yang ingin dipakai.

3.  Perencanaan pembelajaran tidak boleh sembarangan atau memberikan lingkungan yang mengasuh. Yaitu pengembangan pembelajaran yang sistematis agar tidak sembarangan. Seperti pada MK Belajar ini kami harus memilih urutan, bentuk materi dan juga bentuk UAS yang dilaksanakan agar menjadi sistematis bukan sembarangan.

4.  Pembelajaran harus didesain menggunakan pendekatan sistem. Pendekatan sistem sendiri adalah: (1) menggunkan data, informasi, dan prinsip teoritis sebagai masukan (2) tes dan cek silang hasil dari setiap tahap perkembangan (3) membuat perubahan jika diperlukan. Dalam MK ini jelas dilakukan tahap ini seperti perubahan bentuk UAS yang akan dilakukan dan menccokan situasi belajar agar lebih kondusif. Juga pada saat saya meresume jurnal, saya mengganti jurnal yang saya resume karena saya tidak terlalu paham dengan bahasa jurnal tersebut.

5.  Desain pembelajaran harus didasarkan pada cara manusia belajar yaitu data dari uji coba pembelajaran dapat memberikan informasi mengenai apa yang berhasil dikerjakan. Untuk yang ini saya tidak pasti apakah dilakukan di kelas ini.
JEAN PIAGET
Menurut Piaget ada 4 faktor yang diperlukan untuk transformasi perkembangan dari satu bentuk penalaran ke bentuk lain. Faktor tersebut adalah:


1.   Lingkungan fisik yaitu interaksi antara individu dan dunia dan merupakan sumber pengetahuan. Lingkungan fisik contohnya adalah dikelas MK Psi Belajar kami berinteraksi dengan murid lain ataupun dosen, demikian juga pada saat memosting tugas kami berinteraksi dengan blog.
2. Kematangan yaitu kematangan sistem syaraf dan organ lainnya yang memungkinkan perkembangan. Contohnya pada saat di MK ini kami dituntut untuk lebih aktif untuk menjawab pertanyaan yang menyebabkan perkembangan pada kami.
3.   Lingkungan sosial mencangkup peran bahasa dan pendidikan, dan khususnyakontak dengan orang lain. Dalam MK ini kami melakukan kontak dengan orang lain misalnya pada saat pergi observasi di SMK, ataupun pada saat diskusi kelompok bahkan pada saat menjawab pertanyaan yang diberikan Ibu Dina.
4.    Proses yang disebut sebagai penyeimbangan yaitu seperangkat proses yang menjaga keadaan yang tetap dalam fungsi intelektual ditengah-tengah transformasi dan perubahan. Disini penyeimbang adalah proses didalam diri kita dimana membuat seseorang tidak ‘terkejut’ dalam menghadapi perubahan, proses ini bisa seperti self control, ego.
Teori ini adalah proses yang menjelaskan kemajuan dari satu taraf penalaran dan pemikiran ke taraf leih tinggi yaitu sifat pikologis dari pemikiran logikal dan proses fundamental yang terlibat dalam interaksi dengan lingkungan. Ada tiga konsep pada sifat psikologis yaitu struktur pikologis dari pemikiran logis, peran kemungkinan, dan keniscayaan dalam memahami kejadian, dan peran makna. Sedangkan proses fundamental yaitu akomodasi dan asimilasi, peran konflik kognitif, ekuilibrasi, penyeimbangan dan struktur operasional dan abstraksi reflektif.


A.      Sifat psikologis
·         Struktur Psikologis
Ada 4 karakteristik struktur psikologis yaitu:
1.   Transformasi seperti mengubah stimulus yang diberikan berupa kertas menjadi sesuatu dan menangkap cues yang diberikan seperti pada ujian UAS ini. Jadi saya mencoba menangkap apa yang dimaksud dari tema yang diberikan dan mencoba membuat analisa mengenainya. 
2.   Menyeimbangkan kompensasi seperti menambah tumpukan kertas sehingga menjadi lebih tinggi. Bisa dilihat dari penyesuaian diri terhadap tugas yang diberikan, dan memahami jika tugas tidak dikerjakan maka akan menumpuk.
3.   Konstan atau invarian memahami sesuatu yang konstan seperti memahami bahwa julah keping uang tidak berubah.
4.    Keterbalikan yaitu mengkombinasikan empat tumpukan menjadi satu tumpukan. 
·     Keniscayaan dalam memahami kejadian. Ada 4 peringkat penalaran tentang keniscayaan yaitu peringkat I, peringkat IIA, Peringkat IIB, Peringkat III. Saya sendiri telah masuk keperingkat IIIyaitu memahami bahwa ada proses trial and error dalam menghasilkan solusi yang tepat. Dalam mengikuti MK ini saya sering menggunakan trial dan error seperti saat memosting tugas, spasinya sering bermasalah, walaupun dimenu buat entri terlihat sudah rapi, pada saat sdiposting akan tidak beraturan sehingga saya harus mencoba mengubah spasi. Misalnya seperti pada saat di entri spasinya 1 tapi dipostingan spasinya gak ada, jadi saya rubah spasi di menu entry menjadi 2 spasi agar dipostingan bisa menjadi 1 spasi. 

B.  Proses-proses fundamental

1.  Peran konflik kognitif yaitu ketika seseorang harus memikirkan ulang cara pandangnya kepada dunia karena dia menganut dua pandangan yang berbeda. Hal ini terjadi pada saya pada saat memilih bagaimana pelaksanaan UAS, saya sebenarnya bingung memilih option 1 atau 2, pertama saya memilih option 1 namun saya akhirnya memilih option 2 pada saat voting ulang.

Piaget juga mengeluarkan 4 tahap penalaran yaitu sensori motor, praoperasional, operasional kongkret dan operasional formal. Karena mahasiswa sudah masuh periode operasional formal dimana sudah dapat menangani situasi multi faktor, bergerak dar hipotesis ke kongkrit. Seperti pada saat mengikuti pembelajaran kami harus mendengar sampai menyiapkan diri untuk ditanya tiba-tiba demikian juga pada manajemen tugas yang diberikan dimana di MK Belajar dan MK lainnya ada banyak tugas dan harus dimanage agar siap. 

Refrensi
Gredler, Margaret E. (2011). Learning and Instruction: Teori dan Aplikasi (ed:6). Jakarta: Kencana.

Sumber gambar

UAS PSIKOLOGI BELAJAR


DINAMIKA MK PSIKOLOGI BELAJAR

Awalnya pada saat mengikuti kontrak saya tertarik mengikuti MK  ini karena saya berencana ingin mendalami Psikologi Pendidikan. Adapun tugas yang dilakukan juga didiskusikan bersama yaitu berupa diskusi kelompok dan tugas individu. Kami kemudian dibagi menjadi 10 kelompok yang terdiri dari 3 orang yang anggotanya dipilih sendiri. Saya akhirnya menjadi sekelompok dengan Lydia Agustina dan kak Vina. Setiap pertemuan akan ada tugas kelompok berupa meringkas topik yang akan dibahas selanjutnya dan harus diposting sebelum masuk kelas. Awalnya kami membagi tugas tersebut menjadi 3 bagian lalu menggabungkan tugas tersebut dikarenakan jadwal kami bertiga yang padat sehingga sulit dan pada saat saya dan lidya kosong tapi kak Vina ada jadwal dan juga sebaliknya. 

Tugas berikutnya yang meringkas materi juga kami memutuskan untuk berdiskusi bersama, bukan lagi membagi materi menjadi 3 lalu diringkas masing-masing. Kami memutuskan hal ini karena dengan berdiskusi kami dapat lebih memahami materi dengan lebih baik. Masalah yang muncul adalah masalah waktu yang sesuai untuk kami berdiskusi dan menyelesaikan tugas ini. 

Tugas selanjutnya yang cukup teringat bagi saya adalah menonton filem Kinky Boots. Pada saat itu saya sudah sangat senang karena menonton filem, namun sayangnya suaranya tidak jelas dan juga ditengah-tengah filem tiba-tiba berhenti, kasetnya sudah dikeluarkan dan dibersihkan bahkan laptopnya juga diganti tetap saja filemnya tidak mau main lagi. Di awal pemutaran filem juga banyak kendala seperti mic yang tidak ada. Akhirnya kami diberi tugas untuk menonton filem ini diwaktu lain dan mereview filem ini. 

Tugas selanjutnya yang cukup berkesan adalah pada saat meresume jurnal. Pada saat itu ada yang beranggapan bahwa tugasnya mereview jurnal jadinya jurnalnya di ringkas lalu dibahas dengan teori, sedangkan saya dan juga ada orang lain yang menangkap bahwa meresume jurnal kita hanya diminta meringkas jurnal. Namun akhirnya kami tetap teguh dengan pendirian saya bahwa yang dimaksud adalah meringkas jurnal. Pada saat mengerjakan jurnal juga ada berapa kendala yang terjadi yaitu pada saat mencari jurnal kami menemukan sebuah jurnal keluaran tahun 2012 yang berasal dari asosiasi psikologi kanada yang masih baru beberapa bulan yang lalu diterbitkan. Kami menjadi senang dan memilih jurnal tersebut untuk di resume namun kamingnya sudah setengah dari jurnal yang kami buat kami tidak mengerti juga apa yang diteliti jurnal ini jadi kami memutuskan untuk mencari jurnal lainnya. Sehingga kami menggunakan jurnal terbitan The American Journal of Geriatric Psychiatry yang ternyata lebih mudah di terjemahkan.

Pada dasarnya kelas Belajar itu selalu mengejutkan, pada saat itu pernah tiba tiba kami diminta untuk mengeluarkan kertas selembar dan duduk berjarak. Kami langsung panik dan mengira akan ada kuis, namun ternyata kami diberikan 3 kertas dan harus membuat sesuatu yang kreatif dari ketiga benda tersebut, jujur saya bingung pada awalnya, ada yang mulai melipat kertas, kami ingin mengikuti namun kami lupa cara melipat-lipat kertas. Akhirnya saya memutuskan untuk menulis karena hal itulah yang saya bisa.

Pernah juga pada saat pembagian urutan materi yang akan dikerjakan, kelompok kami dan kebanyakan kelompok memilih materi untuk dibahas berurutan karena berpatokan bahwa pembuat buku pasti sudah memiliki alasan mengapa bukurnya  dibuat urutannya seperti itu, namun sayangnya kelompok kami dan kelompok lain yang memilih berurutan dicoret dari daftar pemilih karena kami yang kurang kreatif, memang pada saat itu kami kurang kreatif karena tidak mau berpikir luas. Pernah juga kami disuruh menghapal suatu peristiwa dimana kami dikumpulkan didalam 1 kelompok. Anggota terakhir yang mendapat informasi tentang peristiwa tersebut diminta untuk mengungkapnya kembali. Dan banyak lagi pengalaman lainnya.

Dinamika lain yang terjadi pada saat penugasan seperti pada saat menentukan tugas akhir yang terjadi perbedaan pendapat yang diselesaikan dengan voting ulang dan juga pergi ke SMK Tritech yang merupakan pengalaman baru bagi kami. Salah satu hal yang unik dari MK ini adalah tugas yang selalu diposting di blog yang membuat MK ini berbeda dari MK lainnya. Metode pengajaran yang lebih ke diskusi dan tugas individu juga salah satu yang menarik dari MK ini.

ANALISIS

TEORI ROBERT GAGNE


Teori gagne sendiri mendeskripsikan sifat unik dari kegiatan belajar manusia dan definisinya tentang belajar. Definisi tentang belajar ada dua yaitu: (1) belajar adalah mekanisme yang membuat individu menjadi berfungsi sebagai anggota masyarakat secara kompeten. Misalnya selama kegiatan pembelajaran di kelas MK Psi Belajar kami selalu diberikan tugas yang membuat kami belajar lebih agar nantinya dapat berfungsi sebagai anggota masyarakat (mengaplikasikan ilmu kami ke masyarakat) (2) Belajar menghasilkan berbagai macam disposisi yang tercerminkan dalam berbagai macam prilaku yang berbeda. Misalnya pada pengalaman kami dengan belajar bahwa membagi tugas meringkas menjadi 3 lalu    digabungkan tidak membuat kami paham sehingga kami sepakat untuk berdiskusi bersama.

Gagne berpendapat bahwa ada lima variasi belajar yang memenuhi kriteria yaitu informasi verbal, keteramplilan intelektual, keterampilan motorik, sikap dan strategi kognitif. Lima variasi belajar ini merepresentasikan hasil belajar. Mereka adalah kapabilitas sebab mereka memungkinkan untuk membuat prediksi berbagai macam contoh kinerja dan pembelajar. Kelima variasi belajar itu sudah terterapkan didalam MK Psikologi Belajar ini yaitu:

1.  Informasi verbal yaitu pengambilan informasi yang tersimpan. Pada MK ini kami pernah diminta untuk mengubah stimulus berupa kertas menjadi apapun sekreatif mungkin. Jadi pada saat itu kami harus mengambil informasi yang tersimpan didalam memory kami tentang cara mengelola stimulus yang diberikan agar menjadi sesuatu. Selain itu juga pada Observasi di SMK dimana kami diminta untuk menghapl salah satu tabel yang digunakan sebagai pedoman observasi. Di kelas pada saat melakukan observasi kami harus mengingat kembali tabel tersebut yang berarti pengambilan informasi yang tersimpan. Pernah juga pada saat kami dibagi menjadi beberapa kelompok, lalu diberikan informasi dimana setiap anggota kelompok seteelah mendengar informasi harus menyampaikan informasi tersebut ke anggota kelompok lain. Pada akhirnya anggota kelompok terakhir harus mengungkap kembali isi informasi yang diberikan. Pada saat melakukan kegiatan ini berarti kami harus mengingat informasi lalu mengambil informasi yang tersimpan untuk diungkapkan kembali ke anggota kelompok selanjutnya.

2.  Keterampilan intelektual yaitu operasi mental yang memungkinkan individu untuk merespon konseptualisasi lingkungan. Keterampilan intelektual jelas terjadi pada MK Psikologi Belajar ini contohnya seperti pada saat memosting tugas kita pasti harus berpikir sebelum memosting dimana berpikir itu merupakan operasi mental, dan juga tugas-tugas lainnya bahkan pada saat Ibu Dina menanyakan urutan materi, ujian seperti apa dan  juga mau bentuk materi sepserti apa bahkan pada saat Ibu menanyakan pendapat kami mengenai suatu hal saja itu merupakan operasi mental.

3.  Strategi kognitif yaitu mengelola ingatan, pemikiran dan pembelajaran seseorang secara efisien. Variasi belajar yang ini juga sering kami lakukan seperti pada saat mengelola stimulus yang diberikan berupa beberapa lembaran kertas menjadi sesuatu, memosting tugas, observasi ke SMK dan lain-lain. Semua kegiatan tersebut pasti didalamnya tertapat proses mengelola ingatan, pemikiran dan pembelajaran kami yang diusahakan dilakukan secara efisien.

4.  Keterampilan motorik yaitu mendemostrasikan urutan fisik atau tindakan. Variasi belajar yang ini jelas dilakukan di kelas MK Psikologi Belajar seperti contohnya pada saat kelompok mendemostrasikan tugas UTSnya jadi ada salah satu kelompok yang meminta untuk membuat gerakan tangan untuk mengukapkan peribahasa dan ada juga kelompok yang meminta membuat yel-yel dimana didalam kegiatan tersebut ada mendemostrasikan urutan fisik dan tindakan.

5.   Sikap yaitu memilih tindakan personal terhadap atau menjauh dari objek, peristiwa, atau orang. Contohnya pada saat Ibu bertanya dan kami tidak tahu jawabannya kami akan berusaha menghindari kontak mata dengan ibu, ataupun pada saat observasi di SMK saya memilih untuk duduk dibelakang kelas agar tidak mengganggu kegiatan mengajar.

Selain jenis-jenis belajar Gagne juga mengidentifikasi keadaan internal dan eksternal yang merupakan proses yang penting dalam mencapai masing-masing tipe belajar. Contohnya keadaan internal adalan proses kognitif yang bekerja di otak saya pada saat menghadiri kelas MK Psikologi Belajar dan juga mengerjakan tugas-tugasnya, bisa berupa proses memori. Sedangkan keadaan eksternal seperti instruksi dari bu Dina ataupun jadwal yang padat yang dapat menghambat dalam mengerjakan tugas, cuaca, suara bising dari pembangunan disamping kelas, jaringan wi fi dan internet dirumah yang lama dan lain-lain. Kedua keadaan ini salang berinteraksi dan menentukan peforma saya di MK Psikologi Belajar ini.

Gagne juga mengukapkan tentang sembilan tahapan belajar yang dapat juga dijelaskan dengan dinamika kelas Psi Belajar. Kesembilan tahapan belajar itu adalah
1. Memperhatikan yaitu memberikan peringatan bagi pemelajar tentang adanya stimulus. Tahapan belajar ini jelas dilakukan di kelas yaitu pada saat saya memperhatikan instruksi dosen ataupun hal lain yang dilakukan dikelas.

2.  Harapan yaitu mengorintasikan pembelajar pada tujuan belajar. Jadi ini seperti harapan saya mengenai apa tujuan dari pembelajaran misalnya dalam kelas Psi Belajar saya memiliki harapan dapat memahami materi yang diberikan maka saya akan berusaha mendengarkan apa yang dijelaskan.

3. Pengambilan kembali yaitu memberi ingatan tentang kapabilitas yang diperlukan. Contoh dari tahapan ini adalah belajar diskriminasi dimana di MK ini saya dapat membedakan antara teori tokoh x dengan tokoh y.

4. Perspektif selektif terhadap ciri stimulus yaitu memungkinkan penyimpanan stimulus penting secara temporer didalam ingatan kerja. Contohnya seperti pada saat mencoba mengingat materi yang diajarkan.

5. Pengkodean sematik yaitu transfer ciri stimulus dan informasi terkait  kedalam ingatan jangka panjang (enconding). Contohnya pada saat materi yang dirasa penting disimpan kedalam memory jangka panjang.

6. Pengambilan kembali respons yaitu mengembalikan kembali respons yang tersimpan. Contohnya pada saat mencoba mengingat materi ataupun tugas belajar yang harus dikerjakan.

7. Penguatan yaitu mengkonformasi harapan pembelajar tentang tujuan belajar. Penguatan adalah tanggapan yang memperkuat pembelajar ketika ia mengkomfirmasi tujuan belajar telah tercapai yaitu pada saat saya merasa senang dengan keberhasilan saya untuk mengingat suatu materi.

8. Pengambilan petunjuk yaitu memberikan petunjuk tambahan untuk pengingatan kapabilitas diwaktu mendatang. Seperti membentuk materi menjadi lagu agar lebih mudah diingat.

9.   Kemampuan generalisasi yaitu memperkaya transfer belajar kesituasi baru. Contohnya saya mengeneralisasi ilmu yang saya dapatkan di MK ini ke MK yang lain.

Ada lima asumsi tentang desain pembelajaran dari gagne yaitu:
1. Pembelajaran harus dirancang untuk memfasilitasi belajar siswa secara individual. MK Psikologi belajar sudah menerapkan asumsi ini yaitu pada saat penugasan tugas individu seperti pada saat observasi ke SMK, saya memang mengobservasi berdua namun analisisnya tetap individual, demikian juga UAS dan tugas kelompok. Walaupun berkemlompok namun tetap saja secara individual saya berkontribusi sesuatu didalam hasil tugas kelompok tersebut. Contoh-contoh diatas adalah kegiatan yang memfasilitasi belajar secara individual.

2. Baik itu tujuan jangka panjang maupun menengah harus dimasukan kedalam desain pembelajaran. Dalam MK ini juga ada tujuan jangka panjang dan menengah. Tujuan jangka menengah  misalnya tujuan pada saat keluar kelas dapat memahami materi yang diberikan dan tujuan jangka panjang seperti dapat mengejarkan UAS dengan baik. Sedangkan tujuan jangka pendek seperti dapat menjawab pertanyaan yang diberikan Ibu Dina didalam kelas, dan juga mengurutkan materi yang ingin dipakai.

3. Perencanaan pembelajaran tidak boleh sembarangan atau memberikan lingkungan yang mengasuh. Yaitu pengembangan pembelajaran yang sistematis agar tidak sembarangan. Seperti pada MK Belajar ini kami harus memilih urutan, bentuk materi dan juga bentuk UAS yang dilaksanakan agar menjadi sistematis bukan sembarangan.

4. Pembelajaran harus didesain menggunakan pendekatan sistem. Pendekatan sistem sendiri adalah: (1) menggunkan data, informasi, dan prinsip teoritis sebagai masukan (2) tes dan cek silang hasil dari setiap tahap perkembangan (3) membuat perubahan jika diperlukan. Dalam MK ini jelas dilakukan tahap ini seperti perubahan bentuk UAS yang akan dilakukan dan menccokan situasi belajar agar lebih kondusif.

5. Desain pembelajaran harus didasarkan pada cara manusia belajar yaitu data dari uji coba pembelajaran dapat memberikan informasi mengenai apa yang berhasil dikerjakan. Untuk yang ini saya tidak pasti apakah dilakukan di kelas ini.


JEAN PIAGET


Menurut Piaget ada 4 faktor yang diperlukan untuk transformasi perkembangan dari satu bentuk penalaran ke bentuk lain. Faktor tersebut adalah:

1. Lingkungan fisik yaitu interaksi antara individu dan dunia dan merupakan sumber pengetahuan. Lingkungan fisik contohnya adalah dikelas MK Psi Belajar kami berinteraksi dengan murid lain ataupun dosen, demikian juga pada saat memosting tugas kami berinteraksi dengan blog.

2. Kematangan yaitu kematangan sistem syaraf dan organ lainnya yang memungkinkan perkembangan. Contohnya pada saat di MK ini kami dituntut untuk lebih aktif untuk menjawab pertanyaan yang menyebabkan perkembangan pada kami.

3.  Lingkungan sosial mencangkup peran bahasa dan pendidikan, dan khususnya kontak dengan orang lain. Dalam MK ini kami melakukan kontak dengan orang lain misalnya pada saat pergi observasi di SMK, ataupun pada saat diskusi kelompok bahkan pada saat menjawab pertanyaan yang diberikan Ibu Dina.

4. Proses yang disebut sebagai penyeimbangan yaitu seperangkat proses yang menjaga keadaan yang tetap dalam fungsi intelektual ditengah-tengah transformasi dan perubahan. Disini penyeimbang adalah proses didalam diri kita dimana membuat seseorang tidak ‘terkejut’ dalam menghadapi perubahan, proses ini bisa seperti self control, ego.

Teori ini adalah proses yang menjelaskan kemajuan dari satu taraf penalaran dan pemikiran ke taraf leih tinggi yaitu sifat pikologis dari pemikiran logikal dan proses fundamental yang terlibat dalam interaksi dengan lingkungan. Ada tiga konsep pada sifat psikologis yaitu struktur pikologis dari pemikiran logis, peran kemungkinan, dan keniscayaan dalam memahami kejadian, dan peran makna. Sedangkan proses fundamental yaitu akomodasi dan asimilasi, peran konflik kognitif, ekuilibrasi, penyeimbangan dan struktur operasional dan abstraksi reflektif.

A.              Sifat psikologis

1.    Struktur Psikologis
Ada 4 karakteristik struktur psikologis yaitu:
1.  Transformasi seperti mengubah stimulus yang diberikan berupa kertas menjadi sesuatu dan menangkap cues yang diberikan seperti pada Ujian UAS ini. Jadi saya mencoba menangkap apa yang dimaksud dari tema yang diberikan dan mencoba membuat analisa mengenainya.

2. Menyeimbangkan kompensasi seperti menambah tumpukan kertas sehingga menjadi lebih tinggi. Bisa dilihat dari penyesuaian diri terhadap tugas yang diberikan, dan memahami jika tugas tidak dikerjakan maka akan menumpuk.

3.  Konstan atau invarian memahami sesuatu yang konstan seperti memahami bahwa julah keping uang tidak berubah.

4. Keterbalikan yaitu mengkombinasikan empat tumpukan menjadi satu tumpukan.

2.  Keniscayaan dalam memahami kejadian. Ada 4 peringkat penalaran tentang keniscayaan yaitu peringkat I, peringkat IIA, Peringkat IIB, Peringkat III. Saya sendiri telah masuk keperingkat III, yaitu memahami bahwa ada proses trial and error dalam menghasilkan solusi yang tepat. Dalam mengikuti MK ini saya sering menggunakan trial dan error seperti saat memosting tugas, spasinya sering bermasalah, walaupun dimenu buat entri terlihat sudah rapi, pada saat diposting akan tidak beraturan sehingga saya harus mencoba mengubah spasi. Misalnya seperti pada saat di entri spasinya 1 tapi dipostingan spasinya gak ada, jadi saya rubah spasi di menu entry menjadi 2 spasi agar dipostingan bisa menjadi 1 spasi. 

B.            Proses-proses fundamental
1.    Peran konflik kognitif yaitu ketika seseorang harus memikirkan ulang cara pandangnya kepada dunia karena dia menganut dua pandangan yang berbeda. Hal ini terjadi pada saya pada saat memilih bagaimana pelaksanaan UAS, saya sebenarnya bingung memilih option 1 atau 2, pertama saya memilih option 1 namun saya akhirnya memilih option 2 pada saat voting ulang.

Piaget juga mengeluarkan 4 tahap penalaran yaitu sensori motor, praoperasional, operasional kongkret dan operasional formal. Karena mahasiswa sudah masuh periode operasional formal dimana sudah dapat menangani situasi multi faktor, bergerak dar hipotesis ke kongkrit. Seperti pada saat mengikuti pembelajaran kami harus mendengar sampai menyiapkan diri untuk ditanya tiba-tiba demikian juga pada manajemen tugas yang diberikan dimana di MK Belajar dan MK lainnya ada banyak tugas dan harus dimanage agar siap. 

Refrensi
Gredler, Margaret E. (2011). Learning and Instruction: Teori dan Aplikasi (ed:6). Jakarta: Kencana.

Sumber gambar
http://webspace.ship.edu/cgboer/piaget.gif
http://robertmgagne.blogspot.com