Kurikulum Berdiferensiasi bagi Siswa Berbakat


Jurnal Internasional

Judul : Introduction to Curriculum for Gifted and Talented Students: A 25-Year  Retrospective and Prospective

Trend dari kurikulum untuk anak berbakat pada masa depan harus merangkul paradoks.Kurikulum harus memberikan siswa pengalaman agar mereka mampu meghadapi tingkat pendidikan yang lebih tinggi.Kurikulum harus mampu membuat anak paham true self mereka dan membantu dalam mempersiapkan karir mereka.Kurikuum harus menanamkan healthy sense untuk menghargai prestasi peradaban masa lalu serta keinginan untuk membentuk dunia masa depan yang lebih baik.Kurikulum seperti itu harus dibayangkan lalu dikembangkan.Tantangan nyata bagi kurikulum dimasa depan persiapan dari pendidik yang berkomitmen thd visi kurikulum sebagai inti yang membuat pendidikan anak berbakat penting.

Dalam jurnal ini dijelaskan berbagai kendala dalam mengembangkan kurikulum anak berbakat disana seperti:
1.Buku text book yang merupakan sumber pembelajaran memiliki isi yang hampir sama dengan text book bagi anak berbakat,hanya beberapa sekolah yang menggunakan buku yang terdiferensiasi

2. Kurikulum yang belum sempurna
Dan jurnal ini juga berisi tentang bagaimana kurikulum harus dikembangkan di masa depan seperti penjelasan dari kesimpulan diatas.

Sesuai dengan bab 7 ,anak berbakat harus memiliki kurikulum yang berdiferensiasi agar sesuai minat dan bakat nya,anak tersebut juga dapat lebih mudah mempersiapkan karir mereka dimasa depan.Namun begitu ada banyak kendala yang dihadapi dalam pengembangan kurikulum seperti itu seperti yang dijelaskan diatas.

Jurnal Nasional

Judul : MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN SEJARAH ASIA TENGGARA BARU MELALUI PENERAPAN METODE INKUIRI DI JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FIS UNY

Link : staff.uny.ac.id/system/files/penelitian/Dr..../B-5.PENELITIAN.pdf

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran mata kuliah Sejarah Asia Tenggara Baru di Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta, melalui penerapan dan pengembangan model inkuiri. Pengembangan model ini dilatarbelakangi oleh perlunya dinamisasi dalam proses pembelajaran, sehingga dapat menghasilkan pembelajaran bermakna. Meningkatkan kualitas pembelajaran mahasiswa dalam pengertian mencari, menemukan, dan memecahkan permasalahan dalam perkuliahan dengan penerapan metode inkuiri, yang pada dasarnya juga merupakan penerapan metode sejarah kritis yakni: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kualitas pembelajaran pada mahasiswa semester III Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta melalui pengembangan dan penerapan model inkuiri. Strategi inkuiri yang diterapkan diawali dengan strategi ekspositori yang menempatkan peranan besar dosen dalam pembelajaran terutama dalam hal membina, mengarahkan, membimbing, memberi tindakan, dan mengevaluasi serta refleksi, dan diakhiri dengan strategi inkuiri yang menuntut kemandirian mahasiswa dalam proses mencari, menemukan, dan memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan masalah-masalah yang diajukan oleh dosen. Oleh karena itu, penelitian inikuiri ini tepat jika desebut sebagai model inkuiri terpimpin

Dari jurnal diatas menjelaskan mengenai kurikulum berdiferensiasi bagi pendidikan sejarah di fakultas Sosial Universitas Negeri Yogyakarta, melalui penerapan dan pengembangan model inkuiri.Ternyata ditemukan hasil yang positif.Metode inkuiri ini sesuai dengan teori guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran di buku.Guru hendaknya mampu mendorong murid menjadi mandiri dan guru hanya  membina, mengarahkan, membimbing,memberi tindakan, dan mengevaluasi serta refleksi hasil dari pembelajaran murid

Jurnal Nasional

Judul : Matematika dan Kurikulum Berbasis Kompetensi

Link:http://jurnal.upi.edu/penelitianpendidikan/view/337/matematika-dan-kurikulum-berbasis-kompetensi.html

Matematika menduduki posisi yang penting di dalam kurikulum persekolah. Tulisan ini ingin menunjukkan bahwa matematika merupakan disiplin ilmu yang solid strukturnya, sehingga apakah ada kurikulum berbasis kompetensi, atau tidak ada sama sekali, keadaannya tetap saja sama, apabila tidak dilaksanakan oleh seorang pendidik yang profesional, kurikulum, menurut tulisan ini hanyalah teks dan dokumen, ia akan menjadi lambang matematika dikembangkan oleh seorang pendidik yang profesional.

Pembahasan jurnal diatas mengenai kurikulum yang berdiferensiasi bagi anak berbakat dimatematika.Jelas sekali guru sebagai fasilitator memiliki peran yang sangat penting,jika guru tidak profesional maka kurikulum sebaik apapun juga tidak bermanfaat

Jurnal Internasional

Judul : Summing Up the Education of Mathematically Gifted Student

Penting untuk mengedukasi anak berbakat matematika agar mereka dapat menjadi manusia yang dapat berkontribusi terhadap lingkungan.Sekarang ini ada banyak dana yang dikeluarkan untuk pengembangan kurikulum bagi mereka.Namun kurangnya literatur dalam mengajar anak gifted matematika menjadi kendala.Jadi dibutuhkan penelitian yang lebih mendalam.
Di jurnal ini juga dijelaskan beberapa cara pandang dalam mengajar anak gifted matematika yang ternyata hanyalah mitos belaka.Diantaranya:

1.Anak Gifted matematika dianggap anak yang mendapat nilai yang baik di matematika ,padahal ada juga anak Gifted yang underachiever di sekolah di tugas matematika

2. Anak Gifted dianggap membutuhkan peratian yang sedikit dari guru,padahal mereka membutuhkan peratihan yang banyak seperti murid biasanya

3. Anak gifted cenderung suka berkerja dikelompok homogous,padahal hal ini adalah subjektif tergantung dari idv

4. Anak gifted tidak membutuhkan kesempatan untuk belajar dengan anak gifted lainnnya,padahal dengan mengisolasi mereka dengan anak gifted lainnya akan memperkecil kesempratan belajarnya

5.Kurang nya dana dalam pengembangna kurikulum anak berbakat,padahal banyak dana yang sudah dikucurkan tapi pemakaiannya kurang maksimal

Diatas dijelaskan kurangnya literatur dalam mengajar anak gifted menjadi penyebab susahnya membuat kurikulum anak berbakat.Di Munandar mengatakan bahwa ada beberapa gagasan dalam mengajar anak berbakat ( sisk)


  1. Hindari pengotak-otakan dari pembelajaran matematik
  2. Pandukan dan pusatkan pemikiran matematis melalui studi sejarah matematis
  3. Mendorong penggunaan berbagai metode untuk memecahkan  masalah yang sama
  4. Mendorong pengecekan atau cara/alat komputasi
  5.    Mendorong anak berbakat untuk melakukan proses matematis yang luar biasa
Kesimpulan
Dari jurnal baik Nasional dan Internasional dapat dilihat ada kesamaan masalah dalam pengembangan kurikulum anak berbakat yaitu guru yang profesional dan dana yang tidak dipakai secara maksimal.Walaupun kurikulum sudah ada tapi kurangnya training guru yang mengajar anak berbakat akan menjadi masalah yang signifikan.Kurikulum akan tidak bermanfaat sama sekali jika gurunya tidak profesional.
Masalah kedua adalah walaupun dana yang dikucurkan cukup besar tapi pemanfaatannya yang kurang baik.Misalnya saja Diindonesia setiap sekolah mendapatkan dana Bos tapi banyak sekolah tidak tahu memakai untuk apa jadi menghabiskannya hanya dalam satu  bidang saja seperti memperbanyak buku diperpustakaan,disekolah saya dulu bahkan uang sisa dana bos dipulangkan ke siswa.Seharusnya sudah ada inisiatif dari sekolah untuk menggunakannya untuk club matem,bio dll.Ada juga sekolah yang malah mengkorupsi dana tsb.
Jadi dapat dilihat bahwa baik di Indonesia maupun diluar negri sedang berusaha membentuk kurikulum yang lebih baik bagi anak berbakat,tapi diluar negri usahanya sudah lebih maju .



Kesan dan pesan


Mulai beberapa hari yang lalu pikiran saya selalu galau dikarenakan performa kami yang belum selesai 100%.Hari ini adalah puncak dari kegalauan tersebut tapi untungnya saja kami tidak maju duluan.Yang maju duluan adalah yosefa dkk.Performa mereka cukup menarik dan menghilangkan ketegangan karena lucu.Karena performa mereka tingkat ketegangan saya agak menurun.Kemudian ada kakak kakak yang masuk ,saya kira kami akan diminta mengisi skala seperti biasanya,rupanya kakak kakak tersebut adalah mahasiswi magister profesi yang lagi training.

Pertama pada saat kakak tersebut memberikan tugas kepada saya yang kebetulan kelompok ungu.Saya jadi kalang kabut bingun mau buat apa,karena saya memang tidak suka origami dan kebetulan teman 1 kelompok saya juga pada lupa cara lipat origami.Melihat karya kelompok lain yang bagus timbullah rasa inferioritas dalam diri kami, tapi kami juga berusaha membuat apa adanya.Akhirnya kami menghasilkan amplop,kamera,dan kipas. Cerita yang kami buat adalah kami mendapat undangan kepesta dengan pita.Lalu mendapat cindera mata berupa kipas,lalu berfoto sama keluarga yang pesta.Kami mendapat bagian menjelaskan dengan teori guilford dan treffinger.

Denga teori guilford
Ada lima kategori operasi menurut Guilford
1.     Kognisi: Pengenalan objek itu adalah kipas,kamera dan amplop.
2.    Ingatan: tahu objek itu kipas,kamera,amplop karena ada pengalaman masa lalu
3.    Berpikir konvergen: Kipas terdiri dari lipatan yang sama panjang,amplop berbentuk persegi .
4.    Berpikir divergen : Kertas bisa dibuat berbagai benda
5.    Evaluasi: Manfaat daari benda benda tersebut

Dengan teori treffinger
1.     Tingkat 1: basic tools,teknik teknik pembuatan
2.    Practice with process :  Mempraktekkannya dengan membuat lipatan
3.    Working with real problem : Menerapkannya dalam kehidupan sehari hari

Setelah mempresentasikan hasil diskusi kami.Kami kemudian hasil kami di evaluasi.Hasilnya ternyata tidak baik.Kami  mendapatkan komentar panas dari kakak tsb. Lalu kami bermain memindahkan gelang dan hasilnya kami kalah.Diakhir pertemuan kakak tersebut menjelaskan komentar panasnya itu tidak bnar.Ia hanya ingin menunjukan bahwa dalam mengajar tidak boleh memarahi anak yang kurang mampu dan terus memuji anak yang pintar karena itu akan mematikan motivasi mereka.

Kesan kesan
Menurut saya metode pembelajaran yang diterapkan cukup menarik karena membuat saya semangat dalam belajar.Cuman jangan sering sering juga dikasih tugas mendadak karena meningkatkan tension .