Pembahasan 11

Bimbingan dan konseling

Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, agar tercapai kemampuan untuk dapat memahami dirinya (self understanding), kemampuan untuk menerima dirinya (self acceptance),
kemampuan untuk mengarahkan dirinya (self direction) dan kemampuan untuk merealisasikan dirinya (self realization) sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah dan masyarakat.Sedangkan konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.

Hubungan antara bimbingan dan konseling
Menurut Mohamad Surya (1988), ada tiga pandangan mengenai hubungan antara bimbingan dan konseling. Pandangan pertama berpendapat bahwa bimbingan sama dengan konseling. Kedua istilah tidak mempunyai perbedaan yang mendasar. Pandangan kedua berpendapat bahwa bimbingan berbeda dengan konseling, baik dasar maupun cara kerja. Menurut pandangan kedua, bimbingan merupakan pendidikan sedangkan konseling merupakan psikoterapi yaitu usaha untuk menolong individu yang mengalami masalah serius. Pandangan ketiga berpendapat bahwa bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang terpadu, keduanya tidak saling terpisah.Berkaitan dengan pandangan ketiga ini, Downing (1998); Hansen, Stefic, dan Warner (1977) dalam Prayitno (1978), menyatakan bahwa bimbingan adalah suatu pelayanan khusus yang terorganisasi dan terintegrasi ke dalam program sekolah untuk menunjang kegiatan perkembangan siswa secara optimal, sedangkan konseling adalah usaha pemberian bantuan kepada murid secara perorangan dalam mempelajari cara-cara baru guna penyesuaian diri. Moser dan Moser(dalam Prayitno, 1978:643) menyatakan bahwa di dalam keseluruhan pelayanan bimbingan, konseling dianggap sebagai inti dari proses pemberian bantuan.Mortesen dan Schmuller (1976:56) menyatakan bahwa konseling adalah jantung hatinya program bimbingan.

 Persamaan antara bimbingan dan konseling
Istilah bimbingan dan konseling pada dasarnya memiliki persamaan – persamaan tertentu. Persamaan yang jelas antara keduanya terletak pada tujuan yang hendak dicapai yaitu sama-sama diterapkan dalam program persekolahan, sama-sama berusaha untuk memandirikan individu, dan sama-sama mengikuti norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat tempat kedua kegiatan itu diselenggarakan. Dengan kata lain, bimbingan itu merupakan satu kesatuan dengan konseling yang mana konseling berada dalam kesatuan bimbingan tersebut.

Perbedaan antara bimbingan dan konseling
Istilah bimbingan dan konseling juga memiliki perbedaan antara satu dengan yang lain, walaupun kedua istilah itu tetap merupakan kegiatan yang terpadu dalam program pendidikan. Perbedaan antara bimbingan dan konseling terletak pada segi isi kegiatan dan tenaga yang menyelenggarakan. Dari segi isi, bimbingan lebih banyak bersangkut paut dengan usaha pemberian informasi dan dan kegiatan pengumpulan data tentang siswa dan lebih menekankan pada fungsi pencegahan, sedangakan konseling merupakan bantuan yang dilakukan dalam pertemuan tatap muka antara dua orang manusia yaitu antara konselor dan klien. Dari segi tenaga, bimbingan dapat dilakukan oleh orang tua, guru, wali kelas, kepala sekolah, orang dewasa lainnya. Namun, konseling hanya dapat dilakukan oleh tenaga-tenaga yang telah terdidik dan terlatih. Dengan kata lain, konseling merupakan bentuk khusus bimbingan yaitu layanan yang diberikan oleh konselor kepada klien secara individu.

Refrensi:
Sukadji, S. (2000). Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah. Depok: Lembaga
Pengambangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas
Psikologi Universitas Indonesia

Pembahasan 10

Bagaimanakah cara mengidentifikasikan anak gifted?




Anak gifted adalah adalah individu yang memiliki kemampuan luar biasa atau potensi yang dapat mencapai performa yang tinggi, meskipun memiliki ketidakmampuan seperti dalam hal pendengaran, penglihatan atau kerusakan tulang (orthopedic), gangguan emosional, atau kesulitan belajar Menurut Yewchuk dan Lupart (dalam Heller, 1993).Anak gifted adalah anak yang cerdas namun sering di salah artikan sebagai anak hyperaktif,Jadi bagaimana kah caranya agar dapat mengidentifikasi anak gifted dan memberikan penanganan yang sesuai bagi mereka.
Menurut ERIC Clearinghouse anak gifted memiliki 3 tipe karateristik yaitu:

Karateristik prilaku umum
·        Dapat membaca lebih cepat
·        Memiliki kosakata yang banyak dan dapat membaca lebih cepat dan intesif
·        Dapat belajar kemampuan dasar  lebih cepat,lebih baik dan dengan praktek yang lebih sedikit
·        Dapat memahami dan membangun konsep abstrak
·        Dapat berkerja secara independen pada usia muda dan dapat berkonsentrasi dalam waktu yang lebih lama
·        Memiliki energy yang besar ehingga kadangkala disalah artikan sebagai hyperaktif
·        Memiliki respon yang baik terhadap orang dewasa,jadi mereka lebih senang berkerja sama dengan orang dewasa daripada teman teman sepermainannya
·        Mereka suka belajar hal barudan suka menginsvetigasi hal yang tidak biasa
·        Mereka menyelesaikan masalah dengan cara yang teratur dan efisien
·        Mereka suka berkerja sendiri

Karateristik belajar
·        Memiliki kemampuan observasi yang tajam,dan peka terhadap detail yang penting
·        Membaca buku majalah yang ditulis untuk anak yang lebih besar dari mereka
·        Menikmati kegiatan akademis
·        Memiliki pemahaman yang baik pada konsep abstrak
·        Mudah memahami hubungan sebab akibat
·        Memiliki pengetahuan yang banyak mengenai berbagai topic dan dapat merecallnya dengan mudah

Kreatifitas
·        Pemikir fasih,mampu mengetahuai kemunkinan dan konsekwensi dari topic tertentu
·        Dapat memikirkan banyak solusi  dan pilihan alternative dalam menyelesaikan masalah
·       Pemikir orogonal,mencari asosiasi baru,tidak biasa atau unconventional dalam mengkombinasikan  item dari informasi yang dimiliki dalam menyelesaikan masalah
·        Dapat mengetahui hubungan antara objek,ide ayau kenyataan yang tidak berelasi
·        Penebak yang baik dan dapat membuat hipotesis “bagaimana jika”
·        Mereka terkadang sadar akan keirasionalan mereka dan menunjukan sensi mereka
·        Mereka sangat penasaran mengenai objek,ide situasi dan event


Refrensi:
Santrock., J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group
Sukadji, S. (2000). Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah. Depok: Lembaga Pengambangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) FakultasPsikologi Universitas Indonesia

Apa sih perbedaan antara psikologi sekolah dengan psikologi pendidikan???

istilah  " psikologi  pendidikan "  dan  " psikologi  sekolah"  sering  digunakan secara bergantian, peneliti dan teoretisi cenderung diidentifikasi di Amerika Serikat dan Kanada sebagai psikolog  pendidikan,  sementara  praktisi  di  sekolah  atau  pengaturan sekolah yang berkaitan diidentifikasi sebagai psikolog sekolah. Perbedaan ini namuntidak dibuat di Inggris, dimana istilah generik bagi praktisi adalah "psikolog pendidikan.Diindonesia sendiri yang dipakai adalah istilah psikolog pendidikan.

Psikologi sekolah dipakai untuk mengindetifikasi anak yang memiliki mental age yang lebih tinggi dari anak seusianya( gifted,cerdas) dan juga bagi anak yang memiliki gangguan seperti ADHD,dyslexia dan terlambat bicara.Psikologi  sekolah juga menangani anak yang memiliki kelainan mental ataupun fisik.psikologi pendidikan membantu dengan mendiagnosis dan memberikan alat untuk mengobati, membantu atau berurusan dengan perilaku seperti diatas.psikologi sekolah merupakan bagian dari psikologi pendidikan sehingga psikologi pendidikan memiliki ruang lingkup yang besar.

Psikologi sekolah digunakan untuk membantu anak yang telah teridentifikasi membutuhkan pertolongan dan menolong mereka dengan cara konseling,terapi bicara,dan bimbingan secara langsung oleh guru.Psikolog sekolah membuat latihan bagi guru dan murid.psikolog sekolah didik dan dilatih  mengenai pendidikan anak,parenting,perkembangan anak dan remaja.Mereka dapat mengadakan penilaian psikologis untuk memberikan bimbingan konseling bagi anak dan orangtuanya.kebanyakan psikolog sekolah kuliah dibawah departemen pendidikan namun ada juga yang dibawah departemen psikologi.

Psikolog pendidikan belajar bagaimana anak belajar ,mengingat dan bagaimana perkembangan mental mereka selama proses belajar.anak diobservasi dilingkungan yang bervariasi seperti ketika mereka berkerja secara individual atau bagaimana mereka berinteraksi di kelompok.psikolog pendidikan juga mempelajari manusia juga perkembangan dan karena itu dapat membuat bahan-bahan pendidikan yang sesuai dengan usia danprogram berdasarkan  pengamatan  serta  terlibat  dalam  pengembangan  program  untuk anak-anak dan juga menentukan kualifikasi bagi individu yang bercita-cita  menjadi guru.sebagai contoh psikolog pendidikan mengembangkan teknik terbaru bagaimana cara mengajar membaca.Psikolog pendidikan kuliah dibawah departemen pendidikan

Tugas psikolog sekolah
• Berkonsultasi dengan guru, orang tua, administrator, dan masyarakat penyedia kesehatan mental tentang belajar, sosial, dan masalah perilaku; 

• Terlibat dalam kegiatan sekolah dalam aktivitas menyehatkan

• Membantu pendidik dalam membuat suasana  aman, kelas sehat dan lingkungan sekolah yang tenang

• mengajarkan parenting skill, strategi pemecahan masalah, penyalah gunaan obat obatan terlarang, dan topik lainnya yang berkaitan dengan kesehatan sekolah; 

• Melakukan penelitian tentang instruksi yang efektif, manajemen perilaku, program-program sekolah alternatif, dan intervensi kesehatan mental; 

• Menilai dan mengevaluasi berbagai masalah yang berkaitan sekolah dan aset anak dan remaja di sekolah yang ditugaskan; 

• intervensi langsung dengan siswa dan keluarga melalui konseling individu, kelompok pendukung, dan pelatihan keterampilan; 

• Sajikan sebagai anggota tim interdisipliner untuk memenuhi kebutuhan siswa berisiko dan untuk melayani kebutuhan siswa penyandang cacat melalui penilaian pendidikan khusus, kelayakan, dan proses penempatan; 

• Mengkomunikasikan hasil evaluasi psikologis untuk orang tua, guru, dan lain-lain sehingga mereka dapat memahami sifat kesulitan siswa dan bagaimana untuk melayani kebutuhan siswa; 

• Melakukan pencegahan krisis dan layanan intervensi; 

• Bekerja dengan berbagai masalah emosional dan akademik mahasiswa; 

• boleh melayani satu atau beberapa sekolah di sekitar daerah sekolah atau bekerja untuk sebuah pusat kesehatan mental masyarakat dan / atau dalam lingkungan universitas.

Dimana psikolog sekolah bekerja?
Sebagaian besar(81%) berkerja di sekolah negri,tempat kerja yang lain adalah sekolah swasta,lembaga masyarakat,rumahsakit dan klinik dan universitas.psikolog sekolah biasanya bekerja sebagai praktisi,adm,dan peneliti.Jika mengambil gelar profesi akan memungkinkan berkerja di  semua bagian Negara sebagai partisi dan adm,sedangakan s3 diijinkan untuk membuka praktek partisi,adm,peneliti

Tugas psikolog pendidikan

·   menilai  belajar  dan  kebutuhan  emosional  dengan mengamati  dan konsultasi dengan tim multi-lembaga untuk memberikan saran tentang pendekatan terbaik dan ketentuan untuk mendukung pembelajaran dan pengembangan;

·   mengembangkan dan mendukung program pengelolaan terapi dan perilaku;

·   merancang dan mengembangkan kursus untuk orang tua, guru dan lain-lain yang terlibat dengan pendidikan anak-anak dan remaja pada topik-topik seperti bullying;
merancang dan mengembangkan proyek-proyek yang melibatkan anak-anak dankaum muda;

·   menulis laporan untuk membuat rekomendasi formal tentang tindakan yang akan diambil, termasuk pernyataan formal;menasihati, negosiasi, membujuk dan mendukung guru, orang tua dan profesionalpendidikan lainnya;

·   menghadiri konferensi kasus yang melibatkan tim multidisipliner tentang cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan sosial, emosional, perilaku dan pembelajaran anak-anak dan kaum muda dalam perawatan mereka;

·   mengutamakan efektivitas: konteks dan lingkungan yang mempengaruhiperkembangan anak dipandang sebagai semakin penting;

·   penghubung dengan profesional lain dan memfasilitasi pertemuan, diskusi dankursus;
mengembangkan dan meninjau kebijakan-kebijakan;

·   melakukan penelitian aktif;

·   merumuskan intervensi yang berfokus pada penerapan pengetahuan, keterampilan dan keahlian untuk mendukung inisiatif lokal dan nasional;

·   mengembangkan dan menerapkan intervensi yang efektif untuk mempromosikan kesejahteraan psikologis, sosial, perkembangan emosi dan perilaku dan untuk meningkatkan standar pendidikan.

Refrensi: